38

1.4K 72 0
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
jean, lex, vian, rian dan febri sekarang sudah berada di kantin dan mereka duduk di salah satu bangku yang sudah disediakan di kantin

mereka kebetulan juga sudah memesan makanan mereka masing masing, dan sekarang mereka tentunya sedang makan makanannya

terkecuali lex, dia tidak memesan apapun, dia hanya beli sebuah permen karet dan sekarang lex tengah mengunyahnya

"nwapa lwo.. ngwak m-mewsen apa apa bre?"

ucap vian dengan tidak jelas kepada lex. vian berbicara tidak jelas karena dia sedang mengunyah makanannya, mulutnya juga penuh

febri yang mendengar vian berbicara dengan mulut penuh itu langsung menyenggol pelan lengan dari vian, ya walaupun pelan tetap saja tubuh dari vian terguncang ke samping

"telen dulu ogeb. kalo lo mati keselek kan konyol"

ucap febri lalu vian yang mendengar itu menoleh kepada febri sembari terus mengunyah lalu vian memberikan tatapan bombastic kepada febri

"jangan terlalu akrab sama dia. dia komplotan dari mereka, pasti ni orang mau nguping atau mata matain kita"

ucap febri lalu dia meraih gelas minumannya dan langsung menyeruput minumannya

"jangan nuduh dulu kak, bisa aja nggak. jangan berprasangka buruk dulu"

ucap rian kepada febri lalu dibalas anggukan oleh vian dan jean

BRAKK

"gaberlah. kepada lo bawa dia sih je? kan udah jelas dia satu komplotan sama geng abal abal itu. tapi kenapa lo palah bawa dia sama kita?!"

ucap febri dengan nada tinggi sambil menggebrak meja didepannya dan berdiri dari duduknya

"sabar feb! darah tinggi ntar loh"

ucap vian sambil menepuk nepuk pundak febri. dan untuk jean, dia tengah bersedih karena akibat gebrakan meja febri tadi membuat minumannya yang jean ingin minum tumpah ke lantai

"minuman gue.... anjing lo feb! ganti minuman gue!!"

ucap jean sambil menggoyang goyangkan bahu febri. sementara febri diam saja dan menerima guncangan yang diberikan jean kepadanya ini

"udahlah diem. ribut mulu. makan makanannya."

ucap rian dengan nada menekan tajam. dan entah kenapa mereka bertiga langsung diam dan menurutinya, karena mereka merasakan kalau ada yang salah satu dari mereka membantah rian akan terjadi sesuatu
mereka pun akhirnya melanjutkan makanan mereka masing masing

sementara lex dia masih diam tidak bicara, dia masih terus mengunyah permen karet du mulutnya

setelah beberapa saat satu persatu dari mereka pun selesai dari mereka. dan mereka masih saja setia diam, tidak mengatakan apa apa

"eh siapa nama lo? kok tadi gua liat lo kaya nggak suka sama meri itu ya? lo kan satu geng sama mereka, termasuk meri"

dan akhirnya pun vian memilih untuk berbicara terlebih dahulu, dan menanyakan pertanyaan ini kepada lex
dan yang dikatakan oleh vian dia diikuti anggukan oleh jean

"aku membencinya."

ucap lex, dan perkataan lex itu membuat febri penasaran. akhirnya dia menoleh kepada lex untuk mendengarkan dia sekali lagi

"karena? karena apa lo benci dia?"

ucap jean dan kembali diikuti anggukan oleh vian, sementara rian dan febri hanya menyimak percakapan dari mereka

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang