16

3.3K 203 1
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
nia, bagas, leon masih menunggu dengan kaiser dan liam yang belum kembali dari kamar mandi
kamar rumah sakit kaiser dan juga jean sudah dipindahkan, dan saat ini jean masih tertidur di kasurnya

"kok lama banget ya?"

"lagi drama kali mom di kamar mandi"

nia hanya mengangguk anggukan kepalanya saja. dia tidak perlu khawatir karena liam pasti menjaganya jadi aman
.
.
.
.
.
.
.
liam masih menatap kaiser dengan tatapan melas, dia membelai wajah kaiser dengan perlahan

"kita harus kembali"

liam hanya diam saja, dia masih setia membelai wajah kaiser, dia masih sangat merindukan kaiser dia ingin terus melihat kaiser, tapi ya ini bukan tubuhnya, pemilik tubuh yang asli juga ingin melihat kaiser, jadi dengan berat hati dia kembali, dan liam yang asli keluar

kaiser memperhatikan liam, kaiser melihat mata liam yang perlahan lahan berubah dari warna merah menjadi warna normal kembali, itu artinya liam yang asli sudah kembali

liam kembali, dia sedikit bingung kenapa dirinya berada di kamar mandi, dan lebih kagetnya lagi dia melihat kaiser berada di depannya, jelas jelas terakhir dia berada di jembatan, dan tidak melihat kaiser.

liam tidak perduli, yang penting kaiser sudah ditemukan
liam langsung memeluk tubuh kaiser dengan erat dan perlahan dia mengeluarkan air matanya

kaiser kaget karena liam memeluknya lagi, dan kaiser juga mendengar isakan kecil dari liam. kaiser langsung menangkup pipi liam dan menatapnya

"hey? kenapa menangis? don't cry"

ucap kaiser sambil menghapus jejak air mata liam di pipinya

"t-tidak.."

kaiser menatap liam dengan menahan tertawa, dengan tangan yang masih membelai pipi liam

"ini pertama kalinya aku melihat mu menangis seperti ini"

ucap kaiser lalu tertawa pelan, ini adalah momen langka yang kaiser lihat dengan liam

"d-diam"

ucap liam dengan masih sesenggukan kecil lalu dia kembali menarik tubuh kaiser dan memeluknya kembali

"m-maaf.. tidak menjagamu.."

kaiser sedang membelai punggung liam untuk lebih menenangkannya
saat liam berbicara kaiser mendengarkannya lalu menggelengkan kepalanya

"tidak, ini bukan salahmu, ini salahku karena tidak terlalu memperhatikan jalan"

"t-tidak.."

"stttt sudah tutup mulutmu, kita kembali sekarang"

ucap kaiser lalu melepaskan pelukan, lalu menarik tangan liam untuk keluar dari toilet, tidak lupa dengan tiang infus

mereka berdua berjalan melalui lorong runah sakit dengan kaiser yang dituntun oleh liam menuju kamar mereka

saat sudah tiba di kamar mereka
mereka melihat hanya leon saja yang disana

"pada kemana?" ucap liam sambil melihat sekeliling

"dipindah, eh bentar"

leon mendekati liam dan langsung menyentuh area bawah matanya
liam yang melihat itu mengangkat alisnya bingung

"abis nangis? kok gini si"

liam yang mendengar itu membulatkan matanya lalu memalingkan wajahnya ke samping untuk menghindari kontak mata dengan leon

"t-tidak!"

"heleh, boong kali abang ni, lucu ya?"

liam hanya diam, menahan malu
kaiser yang melihat itu menepuk pundak leon lalu menggelengkan kepalanya

"sudah, nanti dia nangis lagi"

liam yang mendengar itu langsung menoleh kepada kaiser dan langsung menatapnya tidak terima

"tidak!"

"ssttt, kita udah ditunggu. yok"

mereka akhirnya berjalan bersama menuju ruangan yang sudah dipesan mereka tadi
.
.
.
.
.
.
.
merie sedang berjalan menuju kamarnya sambil memegangi dadanya

"anjir, tu abangnya zidan. kok gue jadi was was sama dia yah?"

ucap marie lalu langsung menggelengkan kepalanya.
dia langsung mendudukkan dirinya di atas kasur

"nggak nggak, jangan pikir yang aneh aneh. mungkin dia ngeliatin gue karena gue cantik"

ucap marie lalu langsung membaringkan tubuhnya
.
.
.
.
.
.
.
malam hari tiba.
ada seseorang yang sedang memantau pergerakan dari seseorang.
orang itu memandangi laptopnya dengan tatapan senang.
kemudian seringai muncul dibibirnya, dia tersenyum lembut ke arah layar laptop

"tunggu aku." ucap orang itu disertai smirk dibibirnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
----------------------------

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang