25

2.1K 130 2
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
jean sekarang sedang berjalan menuju kantin bersama rian dan dua curutnya pastinya

"wahh gue masih nggak nyangka sih kalo rian jadi keluarga elo"

ucap vian dengan membelai rambut rian sambil berjalan
sementara rian hanya diam saja, dia tidak masalah dengan vian yang membelai rambutnya

"ya gimana ye, gue si seneng seneng bae tua bangka itu adopsi rian, dan gue kenal. tapi dia juga adopsi satu anak lagi anying"

ucap jean dengan kesal dan secara tidak sadar dia mencubit punggung telapak tangan febri

febri sontak terkejut dan merasakan sakit, dia langsung menghempaskan cubitan jean di tangannya. dan febri langsung mengelus bekas cubitan jean tadi

"apaan sih lo babi!"

vian mendengar perkataan jean lalu dia langsung menoleh kepada jean dan menatapnya bingung

"sape?"

"MERIANA BIN ANJING"

vian dan febri sontak terkejut dan menatap jean dengan tatapan tidak percaya

"the hekk?? sumpah je?"

"ANJIRRR"

ucap mereka berdua, vian langsung memukul bahu jean dengan keras sehingga jean menjadi kehilangan keseimbangan dan oleng

jean mempertahankan keseimbangannya dan memeluk badan rian agar tidak ikut jatuh

"eh eh"

ucap febri sambil merentangkan kedua tangannya seolah olah untuk berjaga jaga agar jean dan rian jatuh kepadanya

jean kemudian menatap vian tajam sambil menunjuk kepadanya

"NANTI DEDEK GUE JATOH AELAH!!"

ucap jean lalu menendang kaki vian
dan vian tentu saja langsung meraih kakinya dan mengelusnya karena pukulannya lumayan keras dan sakit

"kan reflek anjem"

ucap vian sambil terus mengelus kakinya

"lah terus itu gimana je?" ucap febri

"ya gitu"

"anjir ngeselin lo!"

kesal febri lalu dia memukul bahu jean kembali seperti yang dilakukan vian

"bahu gue jangan dijadiin pelampiasan anying!"

ucap jean lalu dia memeluk bahunya sendiri

"udah jangan ribut, kita udah sampai"

ucap rian untuk memberhentikan bacotan mereka. dan benar mereka sudah sampai didepan kantin, mereka langsung segera masuk ke dalam dan mencari tempat duduk yang akan mereka tempati

"disitu aja"

ucap rian sambil menunjuk dalah datu meja yang masih kosong

tanpa pikir panjang mereka langsung berjalan menuju meja itu lalu duduk disana

"nah, feb, lo pesenin"

"gue lagi bangke lah. mau pesen apa?"

ucap febri langsung berdiri untuk beranjak pergi memesan makanan

"kamu mau apa ri?"

ucap jean kepada rian, dan rian yang mendengar itu langsung menoleh kepadanya

"mau bakso"

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang