19

2.7K 175 6
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
kaiser sekarang sudah pulang, setelah ke salon dan kejadian tadi itu
dia berjalan menuju pintu mansion. pintu dibukakan oleh salah satu pekerja yang disana lalu segera kaiser masuk ke dalam

sekarang di mansion hanya ada liam dan stevan saja. anggota lainnya pergi untuk menemani vira
vira berniat mengajak semua anggota keluarga terkecuali kaiser tentu saja, tapi tidak semulus yang dia kira, liam tidak akan ikut kalau kaiser tidak ikut sama saja dengan stevan.

kaiser memasuki mansion, dan pandangan yang dia lihat pertama kali adalah liam dan stevan sedang duduk di ruang keluarga sambil mengobrol kayaknya

stevan yang sedang mengobrol bersama liam itu dia melihat dari sudut pandang matanya, dia melihat ada orang berdiri didepan pintu itu
stevan langsung menoleh, dia memandangi orang itu sambil mengerutkan keningnya

"siapa? e-ehh..?"

ucap stevan lalu dia bingung sendiri, orang asing tapi kok tidak asing?
sementara liam, dia diam melongo

kaiser hanya diam sambil tersenyum di sana, wah dirinya tidak dikenali dong

"astaga, kaiser? ya?"

ucap stevan sambil menepuk kepalanya sendiri, kaiser masih tersenyum, tersenyum pasrah
akhirnya kaiser jalan memasuki mansion dan berniat bergabung dengan mereka

kaiser duduk di sofa bersama mereka, liam yang melihat itu dia langsung berpindah tempat menjadi di sebelah kaiser, dan merangkul pundaknya

"kalian berdua saja? yang lain kemana?"

"mereka pergi jalan jalan" ucap liam

"kalian tidak ikut?"

mereka berdua kompak menggelengkan kepalanya

"mereka berniat tidak membawamu pergi ikut juga, jadi kami putuskan untuk menemanimu dirumah"

"seharusnya kalian ikut"

"no, what do you mean? aku tidak akan meninggalkan mu sendirian disini"

stevan kembali mengangguk, dan dia kemudian meraih rambut kaiser dan membelainya lembut.
kemudian liam tiba tiba memeluk tubuh kaiser dari samping, kaiser yang merasakan itu berusaha melepaskan pelukannya

liam terus memeluk kaiser, sampai dia mendusel di dadanya, dia mencium aroma tidak dikenal, yang pasti itu bukan aroma kaiser

"bau mu berbeda, kamu habis ngapain? 'melakukan itu' ya!, sama siapa!"

ucap liam menggunakan nada menekan di akhir kata, sambil memegangi wajah kaiser tajam
kaiser yang melihat itu hanya menatapnya jijik sekaligus heran, dia langsung memepetkan duduknya ke arah stevan

"yah, dia mesum. pikirannya kotor"

stevan yang melihat itu hanya bisa menahan tertawanya saja, lalu dia langsung merangkul pundak kaiser

"ngapain kaiser."

kaiser hanya tersenyum jijik

"di kabedon"

stevan yang mendengar itu langsung menundukkan kepalanya dan menutupi mulutnya untuk menahan tertawa

"siapa? laki laki? perempuan? siapa ha?"

"laki laki"

liam yang mendengar itu langsung mendekati kaiser dan menepuk paha kaiser  sedikit keras, hingga menimbulkan suara
kaiser terkejut dia langsung mengelus elus pahanya
sama dengan stevan dia terkejut atas perlakuan liam ke kaiser itu

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang