36

1.7K 89 0
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
hari masih berlanjut, dan benar hanya jean yang bersekolah dan diantar oleh supir

jean menyenderkan kepalanya ke senderan kursi sambil menatap arah luar jendela

"anjing, nggak adil masa gua sekolah sendiri, mereka pilih kasih. yakan pak?!"

ucap jean dengan meninggikan nadanya di akhir kata kepada sopir itu
dan sopir yang sedang menyetir itu hanya tersenyum tertekan sambil terus mengfokuskan dirinya menyetir mobil

"pelan pelan pak supir"

ucap jean sambil berbaring di kursi belakang dengan posisi tengkurap

supir yang mendengar itu hanya menghela nafasnya. padahal dia tidak menjalankan mobil dengan kecepatan tinggi, tapi entah kenapa jean berkata seperti itu. sopir hanya memaklumi saja
.
.
.
sesampainya di depan gerbang sekolah jean langsung membuka pintu mobil dan berjalan menuju area sekolah

terlihat supir yang mengantar jean pun ikut pergi dari sana. jean langsung berjalan menuju area sekolah pertama yaitu halaman sekolah

dia berjalan sambil sesekali melihat sekeliling dan menyimpan tangannya di saku celananya. namun tiba tiba jean mendengar seseorang telah memanggil namanya dengan nyaring dan keras, renyah lah yah

"WOIII JEJE SLEBEWW!!

sontak jean langsung menengok ke asal suaranya, suaranya terdengar tidak asing. dan benar suara itu berasal dari salah satu curutnya, yaitu vian

jean yang melihat mereka itu hanya tersenyum terpaksa sambil melambaikan tangannya

febri dan vian langsung berlari menuju arah jean, lebih tepatnya vian yang berlari.
vian langsung berlari menuju arah jean dia kemudian melompat ke arah jean

jean sontak langsung merentangkan kedua tangannya dan menahan tubuh vian agar tidak terjatuh

"nanti jean gepeng goblok, badanmu gede kaya sumo"

ucap febri sambil menoyor kepala vian hingga terhuyung ke samping

"matamu! badan kecil gini, body goals gua mahh"

ucap vian sambil memegangi kepalanya bekas ditoyor febri tadi.
vian kemudian langsung memeluk tubuh jean kembali, tidak peduli pandangan murid yang memasuki area sekolah ini kepada mereka

"malu goblok! sama febri aja noh!"

ucap jean lalu dia langsung memberikan tubuh vian kepada febri, alhasil mau tak mau febri menerima vian dan menggendongnya

"huweee jeje jahatt!!! maaaa!!-"

vian berteriak dan pura pura menangis

"diem blog"

jean langsung merogoh saku celananya dan mengeluarkan permen tusuk, dia membuka bungkusnya dan langsung memasukan permen itu kepada mulut vian. otomatis vian langsung diam dari rengekan tadi

vian menerima permen itu dengan senang hati, dia langsung diam dan memilih menikmati permennya. dia kemudian melilitkan kakinya di pinggang febri, meletakkan dagunya di pundaknya dan kembali menghisap permen itu

"yok lah ke kelas"

ucap jean lalu dibalas anggukan oleh febri, dan mereka pun akhirnya berjalan menuju kelas mereka dengan vian yang digendong oleh febri
.
.
.
mereka sekarang sedang mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru yang mengajar kelasnya.

jean pada akhirnya duduk bersebelahan dengan rian, tapi rian yang pindah ke tempat duduk jean. jean duduk di barisan kedua dari belakang dan menghadap jendela

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ