07

5.1K 323 2
                                    

selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
matahari tenggelam digantikan dengan terangnya sinar bulan di malam hari yang menerangi malam yang gelap asek

segerombolan orang sedang berkumpul di ruangan yang sudah diketahui tidak berpenghuni dan terbengkalai
walaupun ruangan itu sudah tidak terawat tapi tidak dengan isi dalamnya
dalam ruangan terbengkalai itu berbeda dengan tampak luarnya

cukup lengkap fasilitas di dalam ruangan terbengkalai itu
disana terdapat kasur, sofa, ruang tamu, dan juga tv

ya, ini adalah tongkrongan geng the black sheess yuhuu

"ini zi"

"terimakasih ersa"

"yoi santai" ucap ersa dengan menepuk pundak zidan

zidan membuka map yang diberikan ersa kepadanya lalu membacanya dengan teliti
selesai membaca zidan tersenyum tipis ke foto yang berada di map itu

"tunggu aku kai~"
.
.
.
.
.
.
.
"mi liam letoy mi"

"utututu sini siniii~"

liam dan kaiser sekarang sedang perang bantal di sofa lantai bawah
mereka bertarung karena liam yang memulai duluan mengganggu acara duduk manis kaiser
saat kaiser sedang duduk tiba tiba saja biang kerok mencium keningnya dari belakang sofa, sapa yang nggak kesel coba

bagas, nia, dan leon hanya terkekeh melihat mereka
jean masih di kamar karena suruhan bagas agar sementara ini istirahat lagi pula dia di skors jadi bagas menyuruhnya istirahat penuh

liam dan kaiser masih gelud tapi posisinya berbeda sekarang, tadi duduk sekarang mereka berdiri dengan memegang bantal di tangan masing masing

hilanglah sudah harga diri ice prince itu, dia sekarang mementingkan liam tidak peduli sebutan ice prince itu

"yuhu~ si ice prince melelehh" ucap leon dengan nada menggoda

kaiser tidak peduli dia masih menggebuki tubuh abangnya itu dengan bantal
liam pun tidak menyerah begitu saja dia juga membalas perlakuan kaiser kepadanya dengan menggebukan batal di wajah kaiser

"awh!"

ayolah bantal yang dipake tu bantal sofa jadi keras pribadeh
kaiser memegangi wajahnya yang memerah sekarang karena pukulan bantal itu

"liam!" teriak nia

"sudahlah sayang, kita melihat saja" ucap bagas memegangi tangan nia yang ingin mendekati kaiser

liam yang mendengar ringisan itu melempar bantal di tangannya lalu mendekati kaiser dan memegangi wajahnya

"kai? kai tidak papa? maafkan abang" ucap liam dengan tangan masih mengelus wajah kaiser

kaiser yang melihat liam ini menatap liam dengan tatapan kampret lah kek apa ya ky ya tatapan apalah! gt loh
dengan cepat kaiser mengangkat sedikit tangannya lalu mengibaskan tangannya cukup keras ke arah milik liam

"EHHH!!" ucap nia, bagas, dan leon bersamaan

liam pun terkejut lalu merasakan sakit di bawah sana dengan cepat dia merubah ekspresi wajah kesakitan sekaligus menahan sakit ya gitu lah
dia memegangi asetnya dengan sedikit membungkuk dan kemudian hampir jatuh ke lantai tapi kaiser menahannya

"auh..aww.." ringis liam

"ini bukan seberapa bang." bisik kaiser ditelinga liam
.
.
.
.
.
.
.
jean sekarang sedang terbaring di kasurnya menatap langit-langit kamarnya itu dengan pandangan kosong
dia merasa bosan sekarang dirinya bilang kalau dia sudah baik baik saja
tapi itu semua salah, tubuh jean sekarang belum sembuh total karena masih banyak luka yang masih basah

𝐈𝐂𝐄 𝐏𝐑𝐈𝐍𝐂𝐄 [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang