13

1.2K 47 0
                                    


Beri aku Vote ya

Mendengar suara teriakan, Sharai dengan segera pergi ke lantai atas ia, takut terjadi sesuatu dan benar saja. Hal pertama yang di lihat adalah sang kekasih Sean terbaring di lantai dan tubuhnya nampak tremor hebat. Ia juga melihat sang kakak, Davis dan Evans sedang menangani Sean. Sharai sangat terkejut! Ini kali pertama ia melihat penyakit Sean kambuh. Nampak begitu menyakitkan melihat bagaimana tubuh sang kekasih menghentak-hentak atau tremor, sampai tak terasa air matanya jatuh menetes.

Sharai belum berani mendekat ini, terlalu mengejutkan untuknya sampai badan Sean berhenti menghentak dan memberi respon pun Sharai tetap diam di tempat memperhatikan setiap adegan yang terjadi. Dirasa ada yang mengelus pundaknya, Sharai mulai tersadar dan melihat Sean yang sudah dibawa kak Davis masuk ke kamar ia, segera ikut masuk kesana.

Di kamar, Sean langsung diperiksa Elliot. Di samping ada Davis yang setia menenangkan Sean seraya mengelus tangan sang adik.

Davis yang melihat keberadaan Sharai berucap "Sha..". Mendengar nama sang kekasih disebut dengan perlahan Sean membuka matanya.

Melihat sang kaka telah selesai melakukan pemeriksaan, Sharai pun kemudian mendekat ke ranjang yang mana disana ada Sean dalam kondisi terbaring lemah. Davis dan Elliot yang mengerti bahwa mereka butuh waktu berdua pun segera pergi ke luar.

"You okke honey?" tanya Sharai seraya memegang tangan Sean. Mengecup nya dengan lembut.

"Ya...why you cry?" tanya Sean sangat pelan.

"No ini...tadi aku kelilipan" elaknya.

"You lie me. Kamu udah..lihat aku kambuh kan? Itu hal memalukan untuk dilihat. I hate this" ucap Sean memalingkan wajah.

"Hei... Do you remember what i say to you. If i accept everything what you have. So don't worry. Aku lebih suka kalo kamu mau berbagi rasa itu sama aku. I'm here for you" Sharai mengelus pelan kepala Sean.

"Sekarang kamu istirahat ya, aku temenin. Aku ada disini" tambahnya sembari membenarkan letak selimut Sean sampai dada.

"How about dinner? keadaan aku buat dinner semua orang terganggu" tanya Sean yang tubuhnya measih terasa lemas.

Sharai menggeleng "Gak sayanag. Kesehatan kamu lebih penting dari dinner, dinner bisa kita lakuin kapan-kapan lagi. Sekarang kamu istirahat, baca do'a dan pejamin mata" ucapnya.

Sean yang merasa mulai mengantuk karena efek suntikan yang di beri Elliot tadi perlahan tertidur, dia menjawab ucapan sang kekasih dengan gumanan "Mmm....".

Sharai tetap menemani Sean hingga tertidur nyenyak. Kemudian Daddy masuk dan memaksanya untuk ikut makan malam terlebih dulu bersama yang lain biar beliau yang menjaga Sean.

★★

Sharai pergi ke ruang makan dan melihat Mami sedang di tenangkan oleh kak Anya. Oma dan Opa tidak ada di rumah karena mereka sedang memiliki urusan diluar dan untuk Clark ia, baru saja pulang.

Sharai menghampiri Mami dan ikut memeluknya. Tangis Mami perlahan mereda "Mami selalu gak bisa nahan air mata kalo putra Mami Sean udah kambuh" ia sedikit menjatuhkan air mata kembali. Sharai hanya bisa menenangkan calon ibu mertuanya dengan pelukan dan elusan saja hal itu sebagai bentuk penenang.

Mereka tetap melakukan makan malam bersama meskipun dengan pikiran dan perasaan yang tak karuan.

Waktu menunjukan pukul 20.00 malam masih tersisa satu jam lagi untuk Sharai pulang. Saat ini dia sedang berada di ruang keluarga.

se complètent Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz