20

1.1K 43 0
                                    

Beri aku Vote ya

Brakk..!!

"Ada apa ini?" tanya Daddy panik lalu megarahkan pandangan ke depan.

"Sepertinya ada kecelakaan Tuan" jawab Roi sembari membuka kaca mobil agar terlihat lebih jelas apa yang terjadi di luar.

"Astaga!" kaget Daddy setelah melihat dengan jelas kondisi dua mobil yang sudah ringsek dan darah bercecer ke jalanan. 

"Ohh..Tuhan" Sharai pun menutup mulut terkejut melihat kerusakan mobil di sana.

Mereka semua tidak tahu jika Sean menjadi orang pertama yang melihat dari awal kejadian kecelakaan. Sean tertegun!. Wajahnya berubah pucat pasi dan memori kecelakaan yang menimpanya dulu memenuhi isi kepala ibarat kaset film yang diputar kembali.

Sharai mengarahkan pandangan pada Sean. Terlihat Sean melamun tampak shock dan wajahnya tampak pucat "Honey..you okkey?" tanya Sharai yang menepuk tangan Sean.

"Honey...?"

"Heii..?"

Tak ada respon. Melihat hal ini Sharai menjadi takut dan kahwatir suaminya kambuh dia pun segera memanggil Daddy "Daddy, Mas Sean.." ucapnya khawatir.

Daddy membalikan badan melihat putranya memandang ke arah kejadian namun, tatapannya kosong. Daddy pun memanggil sang anak sembari menepuk pelan pipinya "Hei..son" dan berhasil.

Sean terperanjat "Iya Dad" ucapnya.

"You okkey?" tanya Daddy.

"I-iya i'am okkey"

"Really?"

"Sure" Sean mencoba meyakinkan Daddynya. Ia menatap Sharai dan tersenyum kecil mengisyaratkan bahwa dia baik-baik saja.

Tempat kecelakaan dekat dengan kantor polisi sehingga kecelakaan cepat ditangani. Roi melanjutkan perjalanan kembali menuju Mansion setelah lampu lalu lintas berwarna hijau.

Sean menekan tombol power seat kontrol kemudian memejamkan mata. Mencoba menghilangkan ingatan kejadian tadi dari pikirannya.

Sharai mengelus tangan Sean "Dingin.." gumannya. Dia mengambil selimut dan memakaikannya pada tubuh Sean.

Perjalanan sampai rumah tersisa satu jam lagi dan mereka akan sampai sekitar pukul 22.30. Sampai dirumah mereka langsung pergi ke kamar untuk istirahat. Sebelumnya Daddy mengirim pesan pada orang rumah bahwa sambutan kedatangan Sean dan Sharai bisa dilakukan besok saja karena mereka terlihat lelah.

     

                             ★★


02.00 Pagi di Kamar Sean dan Sharai

Sharai terbangun di tengah malam karena merasakan getaran di sebelah nya. Ia membuka mata dan melihat Sean sedang kambuh, dia terpelonjat duduk "Ohh Tuhan!" Sharai segera memiringkan badan Sean secara perlahan "Tenang Sharai..jangan panik" ucapnya dalam hati.

"Hubby..its okkey" Sharai mengelus kening Sean yang berkeringat. 'Kenapa Sean berkeringat?'.

Tangan Sean sudah tremor, kepalanya menengadah ke atas dan keningnya berkerut dengan mata terpejam dan mulut terbuka.

Sharai mengecup pelan sebelah kening Sean "It's okkey....it's okkey..it's okkey hubby"

"You okkey" mengelus tangan Sean.

"I'm here"

"I'm here for you.." ucap Sharai, melap keringat Sean yang makin bertambah dengan tangannya.

se complètent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang