16

1K 48 1
                                    

Beri aku Vote ya

Tak terasa hari ini adalah pernikahan Sean dan Sharai. Setelah selama satu bulan disibukan dengan persiapan pernikahan. Sebelumnya sesuai adat keluarga pasangan pengantin tidak boleh bertemu dan bertukar kabar selama tiga hari sehingga membuat Sean uring-uringan lantaran tidak bisa bertemu dengan Sharai.

Keluarga Rodriguez baru saja pergi menuju tempat pernikahan. Sean terlihat agak gugup padahal dia sudah menghapal kalimat ijab qobul selama seharian namun, sekarang pikiran nya agak kalut. "Relax Sean...relax" ucapnya dalam hati.

Setelah menempuh perjalanan selama 30 menit akhirnya mereka sampai di tempat. Mereka berjalan beriringan masuk kedalam aula, disambut oleh kerluarga Walton. Ijab qobul pun dimulai.

"Saya terima nikah dan kawinnya dengan mahar yang telah disebut......" ucap Sean dengan pasih dan lancar

Mereka yang hadir tersenyum senang. Sharai sendiri yang mendengar Sean berhasil mengucapkan ijab qobul luar biasa merasa senang, sekarang dia resmi menjadi istri Sean.

Sharai didampingi Papa dan Momy menuju Sean. Sean melihat Sharai dengan mata berkaca-kaca, betapa beruntungnya dia bisa mendapatkan seorang perempuan cantik yang mau menerima apa adanya. Siap hidup bersama di keadaan suka, duka dan mau menua bersama.

Sean mengulurkan tangan begitu Sharai ada di depannya, digenggam nya tangan Sharai dengan erat menuju kursi pelaminan. Mereka berjalan bersama memperlihatkan senyum manis pada tamu yang hadir. Sekarang saatnya sesi foto dan bersapa dengan para tamu.

"Selamat Broo" ucap Kendrik bertos ria bersama Sean.

"Sekarang kalo tidur yang dipeluk bukan guling lagi tapi istri chahaha" goda Devon.

Sean tersenyum "Thanks udah dateng Bro. Bener aja lo Dev" ucapnya.

"Cantik bener istri lo" ucap Kina teman Sean sekaligus istri Kendrik.

"Pastilah, pilihan gue gitu loh" seru Sean dengan bangga.

Sharai yang mendengar tersenyum.

"Kapan-kapan kita liburan bareng lah. Udah lama gak kumpul" ucap Devon.

"Siap lah, nanti gue kabarin. Kalian makan gih mumpung gratis" canda Sean.

Mereka tersenyum mengerti lalu pergi ke tempat hidangan.

"Temen kamu orangnya pada ramah ya" ucap Sharai. Dibalas anggukan dan senyuman dari Sean.

Acara pernikahan berjalan dengan lancar sekarang waktu nya mereka istirahat. Keluarga besar Rodriguez dan Walton malam ini akan menginap di hotel untuk menghabiskan waktu bersama pengantin sebelum mereka pergi honeymoon selama sebulan.


                                 ★★


Di kamar

Melihat Sean tiduran di kursi Sharai berucap "Sayang kamu mau mandi apa mau makan dulu?" tanyanya.

Sean membuka mata "Aku mau mandi dulu" jawabnya.

"Okke. Aku siapin bajunya ya" Sharai pun membuka koper dan mengambil pakaian mereka.

"Iya sayang " ucap Sean pergi ke kamar mandi.

Tak lama mereka telah selesai dengan kegiatannya kemudian segera turun ke lantai bawah untuk makan malam bersama.

"Ini obat nya" ucap Sharai memberi kan obat pada Sean.

Sean tersenyum "Makasih" ucapnya.

"Yang sekarang apa-apa bakal diingetin istri nihh" goda Clark pada sang adik.

"Clark jangan usil sama Sean..nanti dia marah, kita yang repot" lanjut Daddy yang juga sama menggoda sang anak.

Merasa semakin di pojokan Sean memeluk Sharai dan membenamkan wajah nya di pundak Sharai.

"Marahin mereka..." adu Sean.

Mereka tersenyum melihat tingkah Sean. Sharai sendiri baru tahu jika Sean bisa bersikap selucu ini. Sharai membalas pelukan Sean, mengelus rambut hitam legam Sean. Mereka melanjutkkan mengobrol sambil menonton TV. Sean masih pada posisi nyamannya sampai dia mengantuk dan berakhir tertidur dalam posisi duduk dipelukan Sharai.

Merasa tidak ada pergerakan dari Sean, Sharai pun mencoba melihat wajah suaminya dan ternyata ia sudah tertidur dalam posisi yang nampak kurang nyaman "Sayang... wake up. Kita pindah ke kamar ya" ucap Sharai.

Sharai mengelus pipi Sean "Sayang..." Tak ada respon.

Daddy yang melihat Sean tidak bangun juga berinisiatif mengangkat tubuh sang anak ke kamar.

"Biar Daddy gendong Sean ke kamar kalian ya" ucapnya.

"Iya Daddy" angguk Sharai.

Sharai memberikan ruang untuk ayah mertuanya menggendong Sean ke kamar. Sampai dikamar Sharai segera menyelimuti Sean dan berucap terimakasih pada Daddy.

"Good night honey" Sharai kecup kepala Sean. kemudian ia mematikan lampu kamar dan menyalakan lampu tidur di dekat nya. Sharai memeluk Sean dan mulai menyelami alam mimpi.


                                ★★



Sean menikmati wajah cantik Sharai yang masih tidur. Pemandangan yang akan selalu dia lihat setiap hari ketika bangun tidur.

Sharai terbangun "Mmm.." menyipit kan matanya.

"Morning" sapa Sean lalu mengecup kening Sharai.

"Morning to. Kamu udah bangun dari kapan?" tanya Sharai setelah sadar sepenuhnya.

"Maybe, 20 menit yang lalu" jawab Sean.

"Kok gak bangunin aku?"

"Sengaja hehe. Ohh ya semalam perasaan aku ketiduran di ruang TV deh!"

"Iya, kamu semalam emang ketiduran aku coba bangunin gak bangun juga. Yaudah Daddy gendong kamu ke kamar"

"Hahh! aku di gendong Daddy?" tanya Sean memastikan.

"Heem" Sharai mengangukan kepala.

"Wahh, image aku di depan keluarga kamu jadi gak baik dong. Kaya anak kecil aja aku" kesal Sean.

"Gak sayang. Mereka malah lucu liat kamu digendong Daddy" Sharai tersenyum mengingat kejadian semalam.

"Aku malu yang..." ucap Sean lalu membenamkan kepalanya ke bantal.

Sharai menggelengkan kepala melihat tingkah suaminya.

















Terimakasih sudah baca

se complètent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang