43

745 23 2
                                    

Beri aku Vote ya

3 Hari Kemudian

Sembuh dari epilepsi adalah suatu perjalanan yang amat panjang serta memerlukan perawatan yang baik. Dengan bantuan dokter dan dukungan keluarga pemulihan atau kesembuhan merupakan hal yang mungkin. Perawatan dan pengobatan secara rutin sesuai petunjuk dokter adalah kunci sembuh dari penyakit epilepsi dan Sean melakukan semua prosedur itu dengan konsisten, sehingga ia berhasil mencapai kesembuhan akan penyakitnya.

Saat ini Sean sedang memegang map berisi hasil tesnya tiga hari yang lalu. Disana tertulis bahwa semua aktivitas listrik atau frekuensi gelombang di kepalanya bergerak dengan normal dan stabil. Artinya sekarang Sean sudah sembuh dan terbebas dari penyakit epilepsi.

Akhirnya Sean lepas dari obat-obatan penunjang hidup yang dulu harus ia minum setiap hari. Tidak akan ada lagi jadwal chek up rutin ke Dokter Neurology. Sekarang ia dapat kembali melakukan aktivitas sehari-hari dengan lebih mudah tanpa rasa takut akan kejang. Tubuhnya sudah lebih terasa baik dan bugar secara umum. Semua terasa lebih ringan dan tenang.

"Tetap jaga kesehatanmu Sean. Saya turut senang dengan hasil tesnya" ucap Dokter Louis memeluk Sean. Ia menganggap Sean sudah seperti putranya.

"Sekarang kita tidak akan sering bertemu lagi ya. Saya senang sekali" ucap Dokter Hilton yang sama memeluk Sean. Maksud perkatannya adalah, ia senang karena mulai sekarang pasien paling menurut ini tidak akan sesering dulu lagi atau tidak akan kembali datang ke ruangannya untuk melakukan chek up.

Sean tersenyum "Terimakasih banyak atas bantuan dokter selama ini"

"Sudah menjadi tugas kami Sean. Selebihnya Tuhan yang menentukan"

Sean mengangguk lalu berpamitan pada mereka. Sebagai bentuk rasa syukur atas kesembuhannya ia segera mengirim pesan pada Rio untuk membuat acara amal di panti asuhan, berbagi santunan kepada semua orang yang ada disana.

"Sean..udah boleh nyetir berarti kak?"

"Boleh dek, asalkan hati-hati, tidak dulu untuk nyetir ke tempat yang jauh. Tubuh kamu perlu penyesuaian kembali secara perlahan. Jangan sekaligus semua kamu lakuin secara langsung" jawab Clark yang sedang menyetir.

Sesuai keinginan sang adik yang meminta pada keluarganya bahwa hanya dirinya yang boleh mengantar sang adik mengambil hasil tes ke rumah sakit. Katanya, ia takut hasil tes nya tidak sesuai dengan keinginan mereka. Jadi jika hal itu terjadi biarkan dirinya dan sang kakak yang lebih dulu bersedih.

Sean mengangguk.

"Pasti kamu mau cepet-cepet ajak Sharai sama Saba main ya" tambah Clark dengan nada usil.

Sean tersenyum lebar "Iya kak, udah dari lama pengen main bertiga aja. Road trip pakai mobil gitu"

"Okke boleh, tapi tetap jangan sampai kecapean ya. Harus bisa membatasi"

"Siap kak"

"Kak Davis sama kak Elliot berapa lama tugas di kota LA kak?"

Ya, Davis dan Elliot sedang ada tugas ke rumah sakit lain. Setelah kemarin selesai memeriksa Sean.

"Besok juga selesai. Kenapa dek?"

"Sean mau traktir mereka termasuk kakak, sebagai bentuk terimakasih karena selalu bantu dan support Sean selama sakit. Meskipun itu tidak sebanding dengan pengorbanan kalian selama ini. Cuma ya..Sean ingin balas budi saja"

"Dek...disini yang berjuang atau berkorban untuk kesembuhan kamu bukan cuma kita. Tapi, peran diri kamu sendiri yang paling banyak berjuang. Kita hanya perantara dari Tuhan sebagai Dokter yang diberi kelebihan bisa mengurangi rasa sakit kamu dengan obat-obatan sementara kamu yang merasakan sakitnya. Kamu tahu saat-saat bahagia kami merawat kamu yaitu ketika kamu bisa bertahan saat kambuh dan bisa bertahan melawan penyakit itu sampai sembuh. You so forceful. Jadi, jangan merasa tidak enak pada kami ya" ucap Clark sembari mengacak pelan rambut adiknya.

se complètent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang