37

699 32 3
                                    

Beri aku Vote ya

"Senang bertemu dengan anda Mr Sean. Semoga kita bisa bekerja sama dengan baik"

"Tentu Sir"

Mereka saling berjabat tangan. Seperti yang kalian lihat, Sean sudah kembali bekerja.

"Hati-hati Sir" Sean menolong kliennya yang hampir jatuh tersandung.

"Ouhh, terimakasih Mr Sean"

"Sama-sama Sir"

Setelah kepergian kliennya, Sean juga pergi ke ruang kerjanya. Dia akan menuntaskan dua berkas yang belum selesai. Dalam waktu satu jam berkas sudah diselesaikannya. Dia akan istirahat dulu sebelum menghadiri rapat nanti sore.

Tak berapa lama, kini saatnya dia memasuki ruang rapat. Terlebih dulu Sean membuka kegiatan rapat lalu mendengarkan dengan seksama persentasi karyawannya, sesekali dia juga memberikan kritik dan saran pada isi laporannya, demi kemajuan perusahaan. Empat jam berlalu, akhirnya rapat selesai.

Sean keluar dari ruang rapat, pergi ke lobi.

"Apa Daddy sudah sampai Rio?"

"Sudah Tuan, beliau menunggu anda di mobil"

"Baiklah, kamu bisa pulang sekarang Rio"

"Baik Tuan"

Begitu memasuki mobil dia langsung sandar kan kepala nya ke kursi sembari menekan tombol car set. Sean memejamkan mata, guna meminimalisir pusing dikepala nya. Padahal ini sudah minggu ke tiga dia minum obat, namun efeknya selalu ada setiap hari.

"You okey, son?"

"Yahh..I'm okke Dad, just..little bit tired"

"Istirahat, tidur sekarang. Daddy bangunin jika sudah sampai Mansion "

"Iya, Dad" Sean kemudian tertidur.

Perjalanan pulang hanya diisi keheningan, ke duanya sama-sama menggunakan waktu itu untuk istirahat. Daddy memakaikan selimbut hangat ke tubuh sang anak. Selimbut yang tersedia di mobil selalu diganti sebanyak 3X seminggu. Beda lagi jika selimbut di mobil Sean yang selalu diganti setiap hari supaya sterile, karena tubuhnya rentan terhadap dingin dan waktu pulang kerjanya selalu sampai malam jadi selimbut itu sering dia gunakan.

Tiga puluh menit kemudian mereka sampai di Mansion. Sean sudah bangun dari lima menit yang lalu tanpa perlu dibangunkan. Mereka turun dari mobil lalu masuk kedalam Mansion. Dapat mereka lihat para istrinya sedang menyiapkan makan malam di dapur. Supaya tidak menunggu lama lebih baik mereka langsung pergi ke kamar untuk mandi.

"Kamu sakit?" tanya Sharai melihat rona wajah suaminya.

Sean menggeleng "Gak, aku gak sakit. Kamu kenapa nanya gitu?"

"Muka kamu pucat loh" Sharai menempelkan tangannya di kening Sean.

"Gak panas" gumannya yang pasti di dengar Sean.

"Tuh kan aku gak papa, mungkin ini karena aku terlalu lama berendam di bathub" ucap Sean, dia merasa tubuhnya baik-baik saja hanya sedikit pusing.

"Masa sihh, kamu gak boong kan"

"Gak Sweetheart, i'm fine..okkey" ucap Sean sembari menggenggam ke2 tangan Sharai.

"Baiklahh..kalo ada yang sakit bilang ya"

"Iya, Sweetheart" Sean mengecup kening istri nya. "Kita ke ruang makan sekarang ya" lanjutnya.

Mereka pun berjalan bersama menuju ruang makan, dengan tangan yang saling bertaut. Sampai di ruang makan mereka duduk di kursi biasanya.

se complètent Where stories live. Discover now