33

737 27 0
                                    

Beri aku Vote ya

Sampai di Rumah Sakit. Mereka mendorong brankar Sean ke ruang UGD. Dokter segera menangani nya lebih lanjut. Di kursi tunggu mereka diliputi rasa cemas, rasa takut dan khawatir. Semoga tidak terjadi hal burun pada Sean.

"Tuhan..bantu hamba. Selamatkan putra hamba..Aamiin" doa Mami dalam hati.

"Atas kehendak Mu. Sha mohon agar Mas Sean kembali sehat dan diberi kekuatan dalam menghadapi ujian ini" doanya dalam hati.

Yang lain pun sama, mereka berdo'a pada Tuhan agar semuanya dalam keadaan baik serta berjalan dengan lancar. Selama dua jam menunggu akhirnya Dokter keluar dari ruang UGD.

"Bagaimana kondisi Cucuku?" tanya Opa dengan nada cemas.

"Kondisi pasien sempat drop karena organ paru-paru nya meradang akibat dari terlalu banyak air yang masuk. Untuk sementara ini pasien harus berada di ruang ICU karena kondisi nya kritis"

Mendengar ruang ICU serta kondisi kritis disebut membuat mereka syok. Tandanya kondisi Sean benar-benar parah. Karena ICU adalah tempat bagi pasoen yang tidak bisa bernapas dengan baik / mengalami penurunan kesadaran.

"Sepertinya pasien memiliki riwayat penyakit lain?" tanya Dokter.

"Benar Dok. Sean memiliki penyakit Epilepsy Pasca Trauma tahap ringan akibat dari kecelakaan" jawab Davis.

Dokter mengangguk paham "Pasien tadi sempat mengalami kejang selama dua menit"

Sontak mereka terkejut lagi! Penyakit ini kembali, itu artinya Sean harus memulai pengobatan dari awal lagi. Hahh..betapa beratnya.

"Boleh saya tahu Dokter yang menangani penyakit pasien ini?" tanya Dokter.

"Saya, Clark, Elliot dan ada dua Dokter lain di RS NY" Jawab Davis lagi.

Dokter menghela napas lega dan sedikit terkejut bahwa orang didepannya ini adalah seorang Dokter juga "Syukurlah.. ini akan memudahkan Dokter neurology kami untuk mengetahui sudah sejauh mana penyakit yang di derita pasien. Kami mohon kerja samanya".

Davis dan Clark mengangguk "Iya Dok".

Para perawat mendorong brankar Sean ke ruang ICU menggunakan lift karena ruang rawat Sean berada di lantai atas. Mereka mengikuti dari belakang menunggu lift kedua datang.

Brankar Sean sudah dimasukan kedalam ruang ICU. Mereka harus menunggu selama lima jam untuk bisa menemui Sean. Itu pun terbatas waktu besuknya. Lima jam bukan waktu sebentar apalagi yang ditunggu orang tersayang, pastinya akan terasa semakin lama. Menunggu diruang istirahat menjadi pilihan mereka, Opa mengingatkan pada semuanya bahwa mereka tidak boleh banyak bersedih karena itu tidak bisa mengubah apa pun. Penting untuk menjaga kesehatan dikala seperti ini agar semuanya tidak ikut sakit. Siapa yang akan merawat Sean jika mereka sama-sama sakit, pesannya.


★★


Markas Mafia

Keadaan sudah tidak kondusif. Banyak darah berceceran suara lenguhan kesakitan dan teriakan memohon ampun berseru. Incaran mereka tengah diikat disebuah kursi dengan kencang. Fakta baru, ternyata Alena adalah cucu dari musuh Mafia Evans, kebetulan sekali. Dia, sekaligus menghabisi kedua nya.

Tahu kenapa Mafia ini menjadi musuh Evans? itu karena pemimpin Mafia ini alias Kakek Alena telah membunuh orang tua kandung Evans di hadapannya langsung, dengan cara keji mereka menghabisi orang tuanya. Saat kejadian usianya baru 8 tahun, dia tidak bisa berbuat apa-apa karena tubuhnya dimasukan kedalan jeruji besi. Beruntung di usia 12 tahun pasangan suami istri mengadopsinya untuk dijadikan anak mereka. Selama tinggal bersama orang tua angkat Evans mendapat kasih sayang melimpah sekaligus didikan yang keras sehingga membentuk dirinya yang sekarang.

se complètent Where stories live. Discover now