3. Layangan Putus

4.3K 450 17
                                    

Note : Don't Plagiat. Don't forget for vote and comment. Enjoy and Happy Reading.
.

.
.

Jam menunjukan pukul tiga sore, Harsa, Jiko, Ciko, Renan, Naila, dan Navan kini terlihat duduk-duduk di pinggir lapangan sepak bola yang ada di komplek perumahan Harsa.

Mereka duduk sembari memegangi layangan baru tanpa benang, tujuan mereka hari ini adalah bermain layang-layang, kini mereka menunggu Jevan dan Mahen yang sedang mencari benang guna menerbangkan layangan mereka.

Masing-masing memegang layangan sendiri, kecuali Naila yang berdua dengan pacarnya, Jevan. Dan layangan berbentuk bulan dengan ukuran cukup besar adalah milik Harsa bersama Jiko.

“Ini besar Sa, kalo mau sama gue, kalo ga mau ga jadi main” ujar Jiko kala siang tadi, bahkan Joni sampai geleng-geleng melihat kelakuan keponakannya yang sangat-sangat terlihat bucin kepada sang anak bungsu miliknya.

“Uy, dek, nih benangnya” Mahen datang sembari memberikan benang pada Renan terlebih dahulu, lalu memberikan benang senar yang berbeda dari milik mereka semua kepada Jiko.

“Gue aja yang masang, tunggu bentar”

“Jiji nyebelin ya” ucap Harsa dengan wajah menahan geram.

Masing-masing dari mereka sudah siap dengan layang-layang nya, layangan Navan adalah yang pertama terbang, disusul Ciko, kemudian Harsa-Jiko, Jevan-Naila, Renan, dan terakhir milik Mahen

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Masing-masing dari mereka sudah siap dengan layang-layang nya, layangan Navan adalah yang pertama terbang, disusul Ciko, kemudian Harsa-Jiko, Jevan-Naila, Renan, dan terakhir milik Mahen.

“Uwiiihh, kerenn bangettt, Jiji, Jiji, Arsa mau pegang juga!”

“Tapi di bantuin Jiko ya Sa” sahut Navan yang ada di sampingnya, Harsa yang kepalang ingin bermain cepat-cepat mengiyakan, daripada di larang dan hanyabdi perbolehkan menonton, tidak asik.

“Ihh, bisa berat gini yaa, kerenn bangettt” Harsa memekik girang, sedang Jiko yang ada di belakang Harsa, membantu memegang benang itu lumayan kuat, takut Harsa terbang pikirnya, padahal kan ya, badan Harsa tidak seringan kapas, dan jika Jiko lupa, Harsa itu sama-sama 17 tahun seperti dirinya.

“JIKO GA USAH MODUS LO” Ciko yang lumayan jauh dari dirinya dan saudara Ciko itu tiba-tiba berteriak, bukan apa, tapi Jiko enak sekali bisa sambil rangkul-rangkul Harsa, Ciko juga mau kali.

“Apa sih, gue takut Arsa terbang” jawab Jiko santai.

“Terbang terbang matamu terbang”

“Ciko, no say's kasar-kasar” Harsa menoleh dan memberikan gestur memperingati, dengan jari telunjuk yang bergerak ke kanan-kiri, juga kepalanya yang ikut bergerak searah dengan jarinya.

CEMARA PUNYA ASAWhere stories live. Discover now