9. Mahen Penyelamat Om Doni

3.2K 394 38
                                    

Note : Don't Plagiat. Don't forget for vote and comment. Enjoy and Happy Reading.
.
.
.

-

Doni, anak kedua keluarga Adipta, adik pertama dari Joni. Yah, di bilang pengusaha sukses sih, sukses banget, nomer dua lah ya setelah kakak nya itu. Tapi siapa yang akan menyangka, hari apes seorang Doni akan datang hari ini.

Mobil mogok, naik ojek malah diturunin lebih jauh dari kantor, diturunin disini pula, di dekat lampu merah kota!

Doni yang semenjak pagi tersasar entah dimana, tanpa ponsel maupun dompet yang terbawa hanya mampu meratapi nasib, berharap ada orang berbaik hati menolongnya.

Wajahnya sudah kusam, dengan bekas oli hitam di pipinya sebab usahanya membenarkan mobil tadi, kini bahkan senja mulai tampak siap tenggelam.

“Anjir, apes banget gue” ratapnya sembari duduk di pinggir jalanan.

“Mana laper,” lanjutnya dengan muka memelas.

Di sela lamunan akan nasib nya, bunyi klakson mobil terdengar tepat di depannya, di ikut kaca yang bergerak turun, menampilkan sosok manusia yang mungkin dapat menjadi penyelamatnya, mungkin ...

Tin Tin

“Cie, miskin, miskinnn” tampak, keponakannya, Mahen, dengan wajah menjengkelkan layaknya kakaknya, terpampang jelas disana.

“Gembel om?” tanya Mahen diikuti tawa, benar-benar menikmati masa untuk menistakan Doni.

Doni sendiri sudah memasang wajah melas disana, berharap Mahen mengajak nya pulang dan berhenti meledeknya.

Ya Tuhan, punya anak dan keponakan sama saja, suka menistakan dirinya.

“Hen, anter Om pu—” belum sempat selesai perkataannya, Mahen sudah tancap gas dan berucap, “Ups, udah lampu ijo om, duluan ya~”

Doni berteriak disana, mendapati tatapan heran dari orang, bahkan mungkin ada yang berpikir Doni gila.

Doni kembali duduk disana, benar-benar bingung akan melalukan usaha apa untuk pulang, namun, kali ini Mahen kembali tanpa mobilnya, berjalan kearah Doni sebab mobilnya berhenti tak jauh dekat Alfamart disana.

Sorry Om, Mahen keterlaluan ya tadi, sampe melas gini mukanya” ucap Mahen hingga mampu membuat Doni mendongak

“MAHEN! KAMU BALIK, OH GOD! THANK YOU!” Doni berteriak girang dan langsung memeluk Mahen erat, membuat Mahen melepas paksa pelukan itu, Doni bau iwh asal kalian tau.

“Pulang yuk Om, biar bisa mandi, bau banget, mana beneran persis kek ...”

“Apa?! Orang gila?! Iya?”

“Hehe, Mahen not say anything”

Mahen tambag cengengesan, menikmati muka melas om pertama nya itu, sedang Doni pasrah saja, mau pulang, sudah lapar, lemah, letih, lesu.

Dan akhirnya, kini keduanya berjalan sedikit kedepan, menghampiri mobil Mahen yang terparkir rapi disana.

Keduanya masuk, namum mobil tak kunjung berjalan, justru didalam Mahen sibuk mengobrak abrik, tas, celana, juga seisi mobil.

CEMARA PUNYA ASAWhere stories live. Discover now