Thread of Destiny

583 92 0
                                    


Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Thread of Destiny
***

Jalan setapak beralaskan batuan berwarna krem membentang dari istana Zeus hingga ke sebuah istana besar lain di ujung paling barat puncak Olimpus, pada pinggiran jalan tersebut banyak tanaman mawar dengan bunga merah muda yang menjadi pagar pemisah antara jalan setapak tadi dengan angkasa raya sebab letak istana berada diatas awan.

Dari kejauhan Aphrodite terus memacu langkahnya menuju istana terbesar kedua setelah istana Zeus tersebut, tempat itu begitu besar dengan banyak pilar-pilar batu didalamnya. Ini merupakan tempat para Moirai berada untuk menjalankan perannya, yaitu untuk memastikan bahwa semua makhluk baik fana maupun kekal dapat hidup dalam takdir yang telah diputuskan berdasarkan hukum semesta.

  Bagi makhluk fana, takdir mereka direpresentasikan sebagai gulungan benang dari sebuah alat pemintal. Secara umum, para Moirai memiliki kedudukan di atas para dewa lainnya karena peran mereka sebagai pengatur takdir. Meski begitu, Zeus sebagai pemimpin para dewa dapat memerintah mereka dengan kekuasaannya.

Moirai bertugas dalam memberi batas dan akhir pada kehidupan, lalu Zeus sendiri berperan sebagai penuntun takdir. Kekuasaan sang pemimpin para dewa itu memang sangatlah luas dan mencakupi begitu banyak aspek yang tidak dapat dibayangkan oleh akal sehat manusia. Para Moirai juga bertindak diatas para dewa, mereka tidak hanya menghukum manusia tetapi juga dewa atas dosa-dosa mereka.

Sang dewi kecantikan sadar betul bahwa kunjungannya ke tempat para dewi takdir adalah suatu hal yang teramat beresiko, mengingat ketiganya bukan merupakan dewi-dewi berperangai ramah dan bersahabat melainkan pribadi yang dingin dan ketus. Tapi ia tak perduli, apapun akan ia lakukan asal kehidupan putrinya bisa terhindar dari bahaya yang kini kian mendekat.

Rasa takutnya pada ketiga Moirai tidak lebih besar dari kasih sayangnya kepada Lara, Aphrodite tak perduli apa yang mungkin akan dikatakan atau dilakukan ketiga dewi takdir tersebut padanya nanti. Yang jelas ia sudah membulatkan tekad untuk meminta bantuan mereka, ia sudah mempersiapkan diri sekalipun harus bersujud dikaki ketiganya.

Meski mereka memiliki kuasa untuk bertindak diatas para dewa namun Zeus menjadi satu-satunya yang mereka patuhi, tak bisa dipungkiri sang pemimpin para dewa memang memegang kekuasaan diatas apapun disini. Namun demikian, sang dewa petir juga sangat menghormati mereka. Selama ini para dewa tidak berani pada Moirai, meskipun tidak diketahui sejauh mana kekuasaan mereka terhadap takdir para dewa tapi mereka selalu berhati-hati dalam bersikap pada ketiganya.

Pintu kayu istana para Moirai terbuka, ketiga dewi takdir tersebut terlihat sedang sibuk dengan benang-benang dan segala alat yang ada di tangan mereka. Sama sekali tak terlihat acuh atas kedatangan sosok Aphrodite, bahkan juga tidak menoleh sedikitpun pada sang dewi kecantikan.

Aphrodite melangkah masuk, berusaha bersikap setenang mungkin didepan ke tiga dewi. Sikap yang sama sekali tak pernah ia tunjukkan pada Zeus sekalipun, dengan penuh sopan santun sang dewi kecantikan menyapa.

"Salam pada sang pengatur takdir, Aphrodite putri Cronos datang berkunjung"

Tidak ada respon berarti dari ketiganya, mereka begitu fokus pada tugasnya masing-masing. Di sisi sebelah kanan terlihat dewi takdir yang pertama Klotho, ia memegang gulungan benang di tangannya dan bertugas memintal benang kehidupan tiap manusia. Dia adalah yang termuda dibanding kedua saudarinya. Dia menentukan kapan manusia lahir.

HUNTER AND THE NIMPHWhere stories live. Discover now