Journey To The Underworld

314 63 14
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Journey to the Underworld
***

Dewa matahari dan dewa pembawa pesan itu seketika berhenti di posisi mereka, hal yang paling ditakuti keduanya muncul. Sosok tinggi menjulang dengan rambut seputih salju, manik abu-abu tajam dan seluruh tubuh yang di penuhi cahaya putih berhasil membuat kedua dewa yang tadinya bertarung itu tak berani bahkan untuk sekedar bergerak barang se-inci pun. Apalagi kala melihat petir yang menyambar-nyambar di langit, sungguh pemandangan yang teramat mengerikan baik bagi Apollo ataupun Hermes.

Mereka berdiri tegak dengan tangan kedua tangan menyatu di depan perut, menunduk dan tidak berani menatap sosok berambut putih yang tengah menggendong Artemis di tangannya. Terlambat sudah, kedua sosok yang tadinya pongah seakan tak perduli akan resiko yang mungkin menimpa mereka jika berbuat ulah itu sama-sama kikuk dibuat entitas luar biasa kuat didepan sana.

"Artemis, sayangku.."

Si rambut putih terdengar memanggil sang dewi perburuan yang tengah dalam gendongannya, namun sayang saudari kembar Apollo itu sama sekali tidak merespon. Ia diam tak bergerak, dibeberapa bagian tubuh seperti tangan, leher hingga perutnya tampak menancap benda-benda metal berbentuk bulu berwarna silver yang sudah bisa dipastikan  adalah senjata milik Hermes. Sedangkan di bagian punggungnya si surai salju dapat merasakan baju dan bahkan kulit punggung Artemis terbakar, luka bakar itu terlalu besar hingga benar-benar memenuhi seluruh bagian punggung sang dewi perburuan hingga berhasil mencapai tulangnya.

Hermes meremat jari-jari tangannya, jantungnya bergemuruh tak karuan, begitupun mulut sang dewa pembawa pesan yang turut kelu seolah bisu karena tak mampu berucap barang sekata pun. Tak jauh berbeda dari Hermes, Apollo pun demikian, bahkan bisa dibilang lebih parah karena kini seluruh tubuhnya turut gemetar menyaksikan saudari kembarnya tak sadarkan diri di dalam gendongan sosok rajanya para dewa.

"Putriku, putriku yang paling ku sayangi.."

Suara Zeus terdengar parau, di dalam gendongannya putri yang begitu ia sayangi telah terbaring tak berdaya. Tubuhnya dipenuhi luka mengerikan, entah putri kesayangannya ini dapat kembali pulih atau tidak ia pun tak tahu. Artemis adalah cahaya yang akhirnya hadir dalam hidup Zeus setelah selama ini hari-harinya selalu dipenuhi perang, pertarungan dan segala macam urusan kedewaan.

Kelahiran Artemis membuatnya begitu bahagia karena anak itu begitu cerdas, penurut dan selalu menjadi pengobat dikala Zeus merasa lelah. Sikapnya yang penuh kasih membuat Zeus menjadikan Artemis putri favoritnya, cinta Zeus pada putri kesayangannya itu teramat besar hingga saat menyaksikan keadaan Artemis seperti ini ia rasanya ingin bertukar posisi dengan putrinya. Sang rajanya para dewa rela merasakan penderitaan ini, asal Artemis bisa kembali seperti semula.

Di sisi satunya lagi Hermes dan Apollo tak kunjung buka suara, keduanya terlalu takut pada sosok ayah mereka. Apalagi saat ini Zeus terlihat sangat bersedih melihat keadaan Artemis, maka semakin besar pula lah ketakutan mereka. Sungguh tidak ada niatan baik Hermes maupun Apollo untuk menyakiti Artemis, yang terjadi kepada sang dewi perburuan itu murni kecelakaan. Seharusnya yang terluka bukan dia, melainkan Hermes dan Apollo. Tetapi karena terlalu khawatir saudara kembarnya terluka, Artemis malah berlari ke tengah pertarungan tanpa sempat memberikan aba-aba apapun. Alhasil dirinyalah yang menjadi korban serangan mematikan dari kedua putra Zeus.

"MEMALUKAN! SIKAP KALIAN SUNGGUH MEMALUKAN!"

Ucapan Zeus terdengar menusuk, ia akhirnya menoleh kearah kedua putranya yang sedang diam ditempat tak berani bergerak. Hermes dan Apollo tersentak kaget saat tiba-tiba ayah mereka berteriak, menyeru marah kepada keduanya sembari terus menggendong Artemis di tangannya. Sesekali Zeus mengusap wajah putri tersayangnya yang masih betah menutup mata entah sampai kapan, di saat-saat seperti ini jantung Hermes  seolah akan keluar dari rongga dadanya.

HUNTER AND THE NIMPHWhere stories live. Discover now