Hopeless & Despair

311 69 20
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Hopeless & Despair
***

"Lara, tubuhmu terus menguap. Pergilah dari sini dan selamatkan dirimu"

Gaver lagi-lagi meminta Lara untuk pergi darinya, hal itu tentu membuat si putri dewi Aphrodite yang sedang berhenti sejenak karena kelelahan jadi mendelik tak terima. Sang nimfa muda tampak kesal, dadanya naik-turun menarik nafas. Untuk berdiri saja saat ini ia harus bergantung pada lembing pemberian Apollo, tapi semangatnya masih begitu berapi-api untuk menyelamatkan Gaver.

"Gaver diam, ini tidak gratis. Setelah keluar dari sini kau harus memberikan aku permen dan kue yang banyak, dengar tidak?"

Sepertinya si pemilik telinga runcing mulai emosi karena Gaver terus memintanya pergi, maka Lara dengan kesal menunjuk-nunjuk putra Hades itu menggunakan ujung lancip lembing Apollo. Omongannya boleh terdengar tentang kue dan permen, tetapi caranya menunjuk Gaver dengan lembing seolah mengisyaratkan bahwa jika sekali lagi sang pemburu  memintanya untuk pergi maka ia akan menusukkan lembing itu padanya.

Jujur Lara kelihatan lumayan seram saat ini, Gaver sendiri sampai mengedipkan matanya beberapa kali karena ngeri melihat ujung lembing yang berada persis di depan wajahnya. Sementara si putri dewi Aphrodite tampak santai saja, tak menyadari betapa ngerinya sang pemburu melihat ujung lancip lembing tersebut.

"B-baik.. aku mengerti, aku tidak akan protes lagi"

"Bagus, aku harus segera menghancurkan tiga lagi"

Setelah merasa bahwa masa istirahatnya cukup, Lara melanjutkan kegiatannya untuk memutuskan rantai yang lain. Hujaman demi hujaman dilayangkannya dengan sekuat tenaga, kali ini tangan sebelah kanan Gaver lah yang menjadi sasarannya. Lara terus mengayunkan lembing dengan kekuatan penuh, hingga akhirnya rantai itu putus dan berceceran di atas permukaan pasir.

Crash!

"Hah.. hah.. hah.."

Keringat terus bercucuran dari dahi putri dewi Aphrodite, rambut panjang yang membingkai wajah cantiknya terlihat basah. Tak perduli pada asap putih yang semakin banyak memenuhi seluruh tubuh, Lara tetap berdiri tegak berpegang pada lembing. Ditengah masa istirahat maniknya menemukan sesuatu yang aneh pada rantai Cronos tersebut, sang nimfa muda lalu mendekat, mengamati rantai yang masih tersisa.

"Ada apa Lar- AAARGH!"

"Gaver! Gaver! Oh yaampun, ini sangat mengerikan"

Belum selesai Gaver bertanya tentang Lara yang tiba-tiba mendekatkan wajahnya kepada rantai yang tersisa, mendadak senjata Titan Cronos itu mencengkram tangan dan kaki Gaver dengan begitu erat. Membuat sang pemburu seketika mengerang kesakitan, urat-urat wajah Gaver terlihat menonjol jelas karena menahan sakit.

Krak!

Sebegitu kerasnya cengkraman rantai Cronos hingga mengakibatkan tulang dari putra Hades itu berbunyi, kemungkinan besar retak atau lebih buruknya lagi patah. Rantai tersebut tampak semakin tenggelam masuk kedalam kulit, mengoyak lapisan otot-otot dan mencengkeram erat tulangnya. Tentu saja itu terasa sangat menyakitkan.

"AAARRGH!"

Lagi-lagi Gaver mengerang kesakitan, karena bukan hanya sebelah bagian tangannya saja yang di cengkram hingga tulang-tulangnya mengeluarkan bunyi gemeretak ngilu akan tetapi bagian sebelah kakinya juga. Putra Hades tersebut tampak berusaha memukul-mukul rantai yang masih membelenggu sebelah tangan dan kakinya dengan panik, sebelah tubuhnya memang sudah terlepas namun sebelahnya lagi malah seperti akan di remukkan oleh benda ini.

HUNTER AND THE NIMPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang