Tempt & Satire

393 77 23
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Tempt & Satire
***

"Lara, apakah.. aku tidak bau?"

Pertanyaan itu mendadak meluncur dari bibir Gaver, si putra Hades tampaknya masih merasa tidak aman dengan aroma tubuhnya sendiri pasca beberapa hari tidak dibersihkan. Bagaimanapun Gaver merasa pasti dirinya beraroma tidak sedap, apalagi dari jarak sedekat ini. Hidung Lara benar-benar menempel pada lehernya, ia sangat khawatir jika nanti Lara mencium aroma tidak sedap darinya.

"Hng? Bau?"

"Iya, sejak kemarin-kemarin aku tidak mandi tau.."

Gaver masih diam saja membiarkan Lara terus menempelinya, sang nimfa juga tidak terlihat memiliki sedikitpun niat untuk menyingkir dari atas Gaver. Ia sangat betah berada diatas hangatnya tubuh si demigod putra Hades, tangannya juga sibuk memainkan rambut sewarna arang pria itu.

"Tidak, Gaver tidak bau"

Sniff

Sniff

Sniff

Sepertinya dari tadi Gaver terus-terusan salah memilih topik pembicaraan, karena ulah mulutnya sendiri kini ia harus berusaha mengendalikan diri terhadap godaan bertubi-tubi dari sang nimfa muda naif yang bahkan tidak mengerti bahwa apa yang dilakukannya benar-benar menguji kesabaran Gaver. Bahkan jika hendak kesal pun ia tak akan sanggup, itu semua sebab makhluk cantik bertelinga runcing tersebut teramat polos.

Dengan santainya ia mengendus-endus leher, bahu hingga sisi wajah Gaver. Jangan tanya si empunya tubuh bagaimana, Gaver jelas dibuat merinding sekujur tubuh. Tapi apa hendak dikata ia harus kuat, adalah sebuah tindakan rendahan jika dirinya sampai memanfaatkan keadaan Lara yang naif demi kepentingannya sendiri.

"Jangan endus aku Lara, kau bukan kucing"

Berharap kata-katanya dapat membuat Lara berhenti, namun yang ada sang nimfa muda malah semakin menjadi-jadi. Ia terus saja mengendus-endus Gaver, pria itu sungguh ingin menangis karena tingkah nakal putri Aphrodite itu yang mendadak tidak bisa dilarang.

"Tidak mau, mulai hari ini aku akan terus menempeli Gaver. Aku suka bau Gaver, Gaver tidak bau"

Gaver sebenarnya senang-senang saja di tempeli Lara, tapi mereka belum menikah jadi ini seperti melakukan pelanggaran-pelanggaran. Belum lagi keduanya sama-sama putra dan putri dewa dewi Olimpus, Gaver ingin menikahi Lara dengan cara baik-baik dan terhormat. Tapi ia juga masih ingin membuat Lara mengerti apa yang tengah dirasakannya, ia ingin Lara memahami cintanya, menerimanya dan menjadi miliknya ketika sang nimfa sudah benar-benar mengerti.

"Jangan begitu, aku ingin memiliki Lara dengan benar terlebih dahulu"

"Aku tidak mengerti"

"Tidak apa-apa jika belum mengerti, nanti aku akan menjelaskannya pelan-pelan. Tapi Lara, ada beberapa bagian tubuh yang tidak boleh disentuh sembarangan"

Sesi belajar tentang bagian tubuh dimulai, Gaver benar-benar harus sabar membimbing makhluk yang belum mengerti bagaimana cara dunia bekerja. Ia paham betul bahwa Lara selama ini selalu hidup dalam lindungan ibunya, di lingkungan yang tidak berpenghuni selain dirinya dan sang ibu yang sama-sama wanita.

"Apa bagian atas jantung juga?"

"Iya, benar sekali. Pintarnya.."

Puncak kepala si telinga runcing di elusnya dengan lembut, sangat bangga sebab putri Aphrodite itu begitu cepat belajar. Ini memang terkesan sangat merepotkan sebab si cantik tidak mengerti banyak dasar-dasar pengetahuan tentang kehidupan, tapi jikapun Gaver harus mengajarkannya seumur hidup ia tidak merasa keberatan sama sekali.

HUNTER AND THE NIMPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang