Wrath Of The Sun God

287 62 9
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Wrath Of The Sun God
***


"wajah penasarannya itu sangat lucu, Lara kau sadar tidak bahwa di dahimu seperti tertulis 'untuk apa roti ini?' begitu?"

Apollo menirukan ekspresi wajah Lara barusan, sayangnya keduanya memiliki kesan yang berbeda. Jika Lara kelihatan lucu dan menggemaskan, maka sang dewa matahari malah terlihat aneh sekaligus konyol. Artemis kembarannya saja sampai tertawa terbahak-bahak melihat peragaan yang dilakukan putra Zeus itu, ekspresi wajah Apollo benar-benar sangat menghibur.

"Buahahahah wajahmu itu sangat konyol Apollo"

Artemis tak kuat menahan tawanya, ia puas sekali menertawakan Apollo. Sementara Lara pun tak beda jauh, sang nimfa muda bahkan tertawa sampai matanya berair. Pemandangan yang sangat aneh, sebab bisa-bisanya keturunan Aphrodite bersenda gurau dengan keturunan Zeus padahal kedua orang tua mereka tidak pernah akur.

"Pfffttt benar sekali"

"Kau pun turut menertawakan aku?"

Apollo menunjuk-nunjuk Lara tak terima, bocah ini berani-beraninya menertawakan dirinya. Si dewa matahari sudah gemas sekali ingin menarik pipi kecil sang nimfa muda yang kelihatan mirip buah persik itu, tapi harus ditahan karena ia ingin segera memberikan sesuatu kepada Lara.

"Maaf dewa, tapi anda lucu sekali barusan"

Lara dan maafnya yang selalu mudah sekali muncul saat dirasa ia telah melakukan kesalahan, Apollo mana mungkin marah padanya. Sang dewa matahari malah tersenyum lebar melihat putri dewi Aphrodite itu meminta maaf, tangannya terjulur memberikan sesuatu kepada Lara.

"Terima ini.."

Sebuah tongkat besi dengan panjang kira-kira dari siku hingga pergelangan tangan diberikan Apollo kepada Lara, nimfa muda itu menerimanya lalu menggenggam tongkat itu seolah tengah memegang sebuah pedang. Sang dewa matahari kemudian menjelaskan kembali apa fungsi tongkat tersebut.

"Gunakan benda itu untuk melepaskan rantai Cronos yang membelenggu Gaver"

"Itu.."

Artemis menatap tongkat besi polos yang kira-kira besarnya hanya seukuran ibu jari Lara tersebut dengan tatapan sedikit memicing, ia tak ingin asal menebak tapi kemungkinan besar benda itu bukan dari besi biasa.

"Serpihan petir ayah, potongan trisula paman Poseidon dan paman Hades. Aku meleburnya menjadi satu di inti matahari, lalu membentuknya menjadi tongkat"

"Sudah kuduga, tapi bagaimana caramu mendapatkannya Apollo?"

Artemis kali ini bersiap-siap menanti jawaban saudara kembarnya, karena bagaimana mungkin Apollo bisa mendapatkan benda-benda senjata pamungkas dari ke tiga dewa utama yang menguasai alam semesta di dalam genggaman tangannya. Ini sangat aneh, kalau itu hanya serpihan petir ayah mereka Zeus mungkin masih dapat dipercaya tapi sangat tidak mungkin Poseidon dan Hades memberikan potongan senyata mereka kepadanya secara cuma-cuma.

"Aku mencurinya"

"Hah?!"

Kali ini Lara dan Artemis sama-sama kompak mengatakan 'hah?!' akibat ucapan asal yang dengan gampangnya meluncur dari bibir Apollo seolah perbuatannya tidak salah sama sekali, tapi hebat juga si dewa matahari itu karena berhasil mencuri potongan senjata tiga dewa utama tanpa ketahuan sama sekali.

HUNTER AND THE NIMPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang