Altar of Healing

333 71 22
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Altar of Healing
***

Ayah?

Gaver tak berkedip, pandangan matanya lurus ke depan memandang tepat pada netra arang Hades. Ia menelan salivanya berat, berusaha mengendalikan diri. Sebenarnya saat sosok ini membuka penutup kepala tadi Gaver sudah menduga bahwa ia adalah Hades, wajah mereka mirip, begitupun dengan aura yang keluar dari tubuh keduanya.

Untungnya saat ini sang pemburu masih bisa mengontrol diri, ekspresi wajahnya sama sekali tidak berubah. Ia benar-benar berhasil membuat dirinya seolah tidak tertarik dengan ucapan Hades barusan, Gaver juga tidak tahu apakah Hades mengetahui ia adalah putranya atau tidak jadi untuk saat ini yang lebih muda memilih untuk berpura-pura tidak tahu.

"Salam hormatku untuk penguasa dunia bawah, Hades yang agung"

Jawabnya kemudian sedikit membungkukkan badan, itu hanya sedikit karena di pangkuan Gaver masih ada Lara. Berbeda dengan anak muda yang sangat baik dalam mengontrol ekspresinya, manik obsidian Hades sama sekali tidak bisa diajak berkompromi. Pupilnya mengecil ketika mendengar penuturan putranya barusan, menaruh heran mengapa Gaver sepertinya biasa saja ketika bertemu dengan dirinya.

Apakah anak ini tidak mengetahui bahwa aku adalah ayahnya?

"O-oh.. iya, tidak perlu repot-repot"

Suara sang penguasa dunia bawah juga terdengar berbeda dari yang tadi, sempat merasa sangat bersemangat ketika mengetahui bahwa ia akan bertemu dengan sang putra yang belum pernah ditemui sebelumnya kini Hades jadi canggung sebab semua ini diluar perkiraannya.

"Apakah Panacea itu masih jauh?"

"Tidak.. sebentar lagi kita akan segera tiba ke Panacea"

Hades memalingkan wajahnya, beberapa kali mengangguk untuk menutupi kegusaran yang menguasai hatinya. Sang dewa menatap jauh ke depan, berfikir tentang berbagai macam hal yang salah satunya mungkin saja putranya belum ketahui bahwa ia adalah putra dari penguasa dunia bawah. Sementara di sebelahnya sang putra menatapnya dari ekor mata tanpa berekspresi, tangan Gaver masih mengusap pipi Lara yang seperti salju di musim dingin.

Pemandangan ayah dan anak yang sedang duduk bersebelahan namun sama-sama belum mencoba berinteraksi satu dengan yang lain, itu membuat mereka seolah-olah sedang bermain peran. Entah sampai kapan juga tiada yang tahu, yang jelas keduanya sama-sama belum memutuskan akan bermain sampai sejauh mana.

Dalam waktu sekejap mata kereta kuda Hades telah mendarat di sebuah pulau kecil, tidak diketahui dimana persisnya, yang jelas pulau itu hanya berisi sebuah kuil saja. Namun kuil tersebut bukanlah kuil seperti halnya tempat pemujaan Zeus yang tersebar di Athena, Creta atau Sparta. Kuil itu cenderung kecil jika dibandingkan dengan tempat pemujaan dewa-dewi lain, tempatnya tidak begitu megah dan mewah melainkan hanya sebuah bangunan putih dengan tumbuhan-tumbuhan di sekelilingnya.

Kuda-kuda hitam penarik kereta Hades berhenti di halaman luas kuil, lalu bersegeralah sang penguasa dunia bawah untuk membawa Gaver dan Lara masuk kedalam. Ia bahkan buru-buru turun terlebih dahulu kemudian dengan sigap membantu putranya yang kesulitan turun sebab tengah menggendong Lara, Hades benar-benar bertindak di luar kebiasannya.

"Ayo ke sebelah sini"

Tangannya mempersilahkan Gaver untuk berjalan ke sisi dalam kuil, Gaver tidak menjawab. Sang pemburu hanya mengangguk ketika Hades mempersilahkannya, kedua ayah dan anak itu berjalan berdampingan, bahkan langkah mereka juga serempak.

HUNTER AND THE NIMPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang