Merciless Punishment

328 76 20
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Merciless Punishment
***

"Apollo, segera bawa saudarimu untuk beristirahat"

Zeus bergumam pada Apollo, sang dewa petir bicara tanpa menoleh ke arah si kembar. Matanya masih fokus kepada keributan yang baru saja terjadi, ia tidak bisa mengalihkan pandangan dari putranya Hermes. Sang dewa pembawa pesan tampak panik, ia terus menggenggam tangan Aphrodite yang pingsan. Kepala Zeus sebenarnya sakit, ia tau betul betapa Hermes sangat mencintai Aphrodite hingga tak sadar bahwa cinta itu telah membutakan matanya.

"Ayah, kau.. apakah kau akan menghukum Hermes?"

Sembari membawa Artemis di gendongannya, Apollo menyempatkan diri untuk menoleh kearah sang ayah yang masih terfokus pada Hermes. Entah mengapa sang dewa matahari mendadak tidak yakin bahwa ayahnya akan menghukum putra kesayangannya sendiri, Apollo tidak ingin berharap banyak dari Zeus tapi setidaknya ayahnya harus memberikan pelajaran kepada Hermes karena kali ini dia sudah sangat keterlaluan.

"Pergilah Apollo, ayah akan mengurus segalanya"

Zeus tidak menjelaskan lebih lanjut tentang jawaban dari pertanyaan Apollo, sedangkan si kembar tidak mengatakan apa-apa lagi. Mereka segera pergi dari aula pengobatan, dalam hati sang dewa matahari terasa seperti ada yang mengganjal sehingga membuat langkahnya begitu berat untuk beranjak dari sana. Artemis yang menyadari tingkah saudara kembarnya itu kemudian memeluk Apollo erat, tanpa kata-kata terluncur dari bibir pun mereka sudah saling mengerti satu sama lain.

Setelah punggung Apollo menghilang dibalik pintu kayu aula pengobatan barulah Zeus menghampiri saudara laki-lakinya, Hades masih berdiri ditempatnya semula sama seperti pertama kali ia masuk bersama dengan Gaver dan Lara tadi. Kedua penguasa dunia saling berhadap-hadapan, netra obsidian dan abu-abu bertemu. Namun, sama sekali tidak ada sapaan yang terucap dari lisan mereka. Zeus menghela nafas, ada terlalu banyak hal yang ia dan Hades bicarakan setelah ini.

"Kau ingin menyampaikan sesuatu padaku?"

"Ya, mungkin nanti"

Hades yang sedari tadi di tatap oleh manik abu-abu Zeus sepertinya mulai risih karena sang dewa petir tak kunjung berucap apa-apa, akhirnya ia memutuskan untuk bertanya duluan. Sang penguasa dunia bawah mengangguk saat mendengar jawaban Zeus, ia juga tidak ingin memaksakan kehendaknya sendiri padahal dirinya sudah sangat tidak sabaran ingin mengetahui siapa dalang dibalik semua ini.

***

Hermes membawa Aphrodite ke atas dipan batu di bagian terdepan altar penyembuhan, ia menggendong sang dewi kecantikan sambil berlari tergopoh-gopoh, dibelakangnya Panacea mengikuti dengan langkah yang juga hampir seperti berlari. Raut wajah paniknya begitu kentara, lagipula keadaan Aphrodite memang sedang tidak dalam kondisi baik sejak beberapa hari belakangan.

"Venus, Venus bangun... Ada apa denganmu Venus?"

Sang dewa pembawa pesan mengusap pipi Aphrodite yang terlihat masih basah oleh jejak-jejak air mata, ia mencoba membangunkan wanita itu dengan mengguncang pelan tubuhnya tapi sayang sekali karena Aphrodite masih betah menutup mata. Panacea kali ini menggunakan kedua tangannya untuk memeriksa keadaan Aphrodite, sang dewi penyembuhan tampak berkonsentrasi penuh agar Aphrodite dapat segera sadar.

"Panacea, bagaimana ini?"

"Apakah Venus baik-baik saja?"

"Kenapa dia terus menutup matanya?"

HUNTER AND THE NIMPHWhere stories live. Discover now