Sorry? Kiss?

390 70 34
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Kiss? Sorry?
***

Waktu menunjukkan hampir tengah hari, matahari kian bersinar terang dari balik jendela. Sorotan tajam sinarnya telah berhasil masuk kedalam kamar dan menimpa sosok dibalik selimut bulu tebal, hal itu membuat yang masih betah bergelung tanpa menyadari hari kian siang pun terganggu. Dahinya mengernyit dan perlahan-lahan kedua kelopak matanya terbuka, sambil menyipitkan mata yang silau terkena pancaran sinar matahari ia kemudian mengerjap.

"Seseorang sepertinya sangat menikmati tidurnya"

Suara seorang wanita membuatnya mengangkat kepala sedikit, hanya memastikan siapa yang barusan berbicara. Masih dengan wajah lesu khas bangun tidur ia menoleh, lalu saat itu juga kesadarannya seperti ditarik paksa untuk terkumpul seluruhnya begitu menyadari siapa yang telah bicara.

"Lara?"

Suara serak karena baru saja bangun dari tidur membuat nada suara Gaver turun satu oktaf, itu terdengar lebih berat dan dalam dari biasanya. Mungkin karena baru saja mengalami tidur paling nyenyak selama hidupnya, sang pemburu monster benar-benar terlihat seperti nyawanya masih berserakan.

"Selamat pagi, apa tidurmu nyenyak?"

Si putri Aphrodite menggeser posisi tubuhnya menghadap Gaver, ia tersenyum sembari menyentuh sebelah sisi wajah putra Hades yang masih belum sepenuhnya sadar itu dengan lembut. Lara membenarkan letak rambut Gaver yang mencuat keatas, sementara pria itu menatapnya seperti orang linglung. Otaknya masih memproses segala informasi yang masuk, ini mungkin akan memakan sedikit waktu jadi ia terlihat seperti sedang bengong.

"Mimpi macam apa yang terasa begini nyata, bahkan aku bisa merasakan sentuhannya"

Gaver berucap entah kepada siapa, ia malah mencebikkan bibirnya kesal. Bisa-bisanya disaat Lara sedang sakit dan tak bisa apa-apa ia malah bermimpi sang nimfa muda itu telah sembuh, bahkan juga telah bisa menyentuhnya dengan leluasa. Gaver berfikir bahwa ia sepertinya sangat menginginkan kesembuhan Lara hingga terbawa mimpi, lihatlah betapa nyata pemandangan didepan matanya ini.

"Eh?"

Kedua alis Lara tampak naik keatas, ia menatap Gaver yang terlihat linglung sambil menghela nafas. Sadar si pemburu sepertinya berfikir bahwa ini hanyalah mimpi, maka Lara dengan niat isengnya semakin mendekat. Ia membuat dahi mereka menempel, sama seperti puncak hidung keduanya. Sebelah tangan Gaver masih melingkar di pinggangnya, dan Lara kemudian meletakkan jari telunjuknya di bibir putra Hades yang sedang mencebik tersebut.

"Menurutmu ini mimpi?"

"Tentu saja, ini pasti hasil angan-anganku. Sudahlah aku harus bangun, jangan terus menggangguku"

"Harus bangun tapi kakimu masih menimpaku Gaver, tanganmu juga masih dipinggangku"

Suara Lara terdengar terlalu jelas, Gaver mulai curiga. Ia tak ingin terlalu berharap, tapi ini semua semakin jelas bahwa dirinya tidak sedang bermimpi.

"Jika bukan mimpi Lara pasti sudah malu dan kabur dari tadi"

Sama sekali tidak pernah terpikirkan oleh Gaver jika Lara akan bertindak seberani ini, jika ini bukan mimpi ia yakin sekali putri dewi Aphrodite itu pasti sudah sangat malu dan merona. Tapi kenapa ini tidak? Maka dari itulah Gaver mengira ini adalah mimpi.

HUNTER AND THE NIMPHWhere stories live. Discover now