Final Story

345 47 21
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***

Final Story

***


Udara malam terasa dingin pasca di guyur hujan, Lara dan Gaver baru saja hendak masuk ke kamar mereka masing-masing. Namun keduanya sama-sama berhenti persis di depan pintu, kemudian saling bertatapan dan menunjuk kedalam kamar. Sepertinya punya pikiran sama tentang apa yang sedang terjadi, si putra Hades tampak menghampiri Lara.

"Lihatlah.."

Sang nimfa muda bicara sambil berbisik, jari telunjuknya tidak bergeser ke arah tempat tidur. Gaver turut melihat keadaan arah pandangan Lara, dalam hati sudah bisa menebak sebenarnya tapi tetap saja ingin memastikan. Maka tampaklah diatas ranjang, Aphrodite dan Hermes sedang tidur bersebelahan.

"Mereka terlihat sangat damai"

Gaver turut berbisik, kedua tangannya memegangi bahu Lara. Menahan tubuh sang nimfa muda ketika si putri Aphrodite itu hendak masuk ke dalam kamar, ia menggeleng pelan tidak setuju jika Lara mengganggu tidur keduanya.

"Lalu aku tidur dimana?"

Lara bertanya dengan ekspresi wajah bertanya-tanya, ia jadi bingung mengapa karena Gaver melarangnya masuk kedalam. Padahal kedua matanya sudah terasa sangat berat, mengantuk dan ingin segera tidur.

"Disana"

Lara mengikuti arah tangan Gaver. Kamar sebelahnya, tempat yang seharusnya jadi tempat bagi si putra Hades dan Hermes untuk tidur. Mereka jadi terpaksa tidur disana, karena Gaver tidak mengizinkannya untuk membangunkan Hermes yang sedang tidur nyenyak dengan lengan sang dewa yang di jadikan lengan oleh ibunya Lara.

"Yasudah ayo!"

Lara tidak lagi berbisik-bisik, ia santai saja berjalan di depan Gaver mendahului sang putra Hades masuk kedalam kamar sambil menarik tangan demigod itu lumayan kencang. Gaver memang tidak sampai terseret, tapi sempat terhuyung sedikit karenanya.

"Eh, sebentar aku harus mandi dulu. Kau tidur saja duluan"

"Yah.. padahal aku ingin dipeluk juga, sudahlah Gaver tidak usah mandi"

Setelah seharian di perjalanan, berdagang ikan di pagi hari dan sorenya juga harus berkeliling kota sampai malam. Gaver jelas tidak bisa membayangkan betapa bau aroma tubuhnya, jadi mana mungkin ia akan pergi tidur dalam keadaan seperti ini.

Tapi berbeda dengan Gaver, Lara sama sekali tidak punya masalah khas manusia seperti pria itu. Ia jelas tidak akan berbau tidak sedap sekalipun tidak mandi selama bertahun-tahun, dari sekali petikan jarinya saja tubuh sang nimfa sudah langsung harum bak taman bunga yang sedang bermekaran. Sedikit tidak adil memang jika di pikir-pikir.

"Aku bau ikan Lara, amis dan asam juga karena keringat"

Ia tidak setuju, Gaver bahkan menahan tubuhnya agar tidak ikut jatuh keatas ranjang seperti Lara. Alhasil tubuh sang nimfa juga jadi mengambang di udara, tidak bisa mendarat di atas tempat empuk nan nyaman yang sudah memanggil-manggilnya untuk segera tidur itu.

"Gaver lupa aku juga ikan?"

"Tapi kau tidak bau amis"

Lagi, perdebatan kecil tentang bau badan ini kembali menunda waktu tidur Lara yang sudah benar-benar mengantuk. Ia kesal sekali sampai menghentakkan kakinya ke lantai kayu kamar penginapan, tapi Gaver masih saja keukeuh ingin mandi.

HUNTER AND THE NIMPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang