Memory of The Past

364 74 26
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Memory of The Past
***

"Aphrodite, dia adalah akar dari semua masalah ini"

Jawaban Zeus sontak membuat dahi Hades mengerut tajam, bukankah sang dewi kecantikan adalah ibunya Lara? Nimfa muda yang menyelamatkan putranya.

"Aneh, ada apa dengannya?"

Zeus memutar matanya malas, kenapa saudara laki-lakinya ini sangat tidak peka. Atau memang Hades benar-benar sudah lupa kejadian yang terjadi lebih dari dua dekade lalu, Zeus sendiri juga belum mengerti. Tapi yang jelas dari ekspresi wajahnya sang penguasa dunia bawah tidak berbohong bahwa dia sedang benar merasa bahwa Aphrodite adalah dalang dari segala kekacauan ini, alhasil rajanya pada dewa mencoba tenang agar bisa menjelaskan kepada saudaranya.

"Kau lupa dia pernah menginginkanmu?"

"Oh iya benar, itu sudah lama sekali"

Hades mengangguk-angguk, akhirnya ia ingat bahwa Aphrodite entah mengapa tiba-tiba mengaku mencintainya. Saat itu keduanya sama-sama sedang berada di Olimpus, lalu ketika Persephone sedang tidak bersamanya sang dewi kecantikan datang kepada Hades untuk mengutarakan perasaannya. Padahal kala itu ia diam-diam sedang jatuh cinta kepada Theana, maka tentu saja sang penguasa dunia bawah menolak perasaan Aphrodite.

Keduanya jarang sekali bertemu, mereka hanya bertemu jika Hades sedang dalam kunjungan ke Olimpus sebab Aphrodite sangat malas untuk pergi ke dunia bawah. Lagipula sang dewi kecantikan dan istrinya Persephone adalah rival sejak jaman dahulu kala, keduanya saling bersaing akan siapa yang memilki paras paling indah di tiga dunia. Tapi tetap saja meski keduanya adalah yang paling indah di keseluruhan tiga dunia, Theana lah yang berhasil membuat hati sang penguasa dunia bawah jatuh cinta untuk yang kedua kalinya.

Paras biarawati kuil Zeus itu memang tidak seindah ke dua dewi yang saling bersaing, akan tetapi budi pekertinya, sopan santun dan kemurahan hati wanita itu sukses membuat Hades buta. Ia rela pergi dari dunia bawah untuk tinggal di bumi selama hampir dua tahun, meninggalkan istri dan menanggalkan posisinya sebagai penguasa dunia bawah agar bisa bersama Theana.

"Venus masih menaruh dendam padamu karena telah menolak perasaannya"

Kedua alis Hades hampir terkumpul di tengah kala dahinya mengerut, perkataan Zeus barusan membuatnya hampir tercengang, hampir. Tidak sampai benar-benar tercengang karena pada dasarnya ekspresi wajah Hades jarang sekali berubah, meski sedang bercanda sekalipun wajahnya akan tetap berekspresi datar. Manik obsidian sang penguasa dunia bawah adalah satu-satunya tolak ukur bagaimana perasaannya, manik hitam gelap itu menjadi cerminan diri Hades. Sangat berbeda sekali dengan wajahnya.

"Sebentar, ini terdengar mulai masuk akal.."

Langkah kedua dewa itu terhenti karena Hades mendadak mendekat kepada Zeus sambil menggerakkan jari telunjuknya persis di depan wajah sang dewa petir, sebelah tangan si manik obsidian berkacak pinggang. Zeus sama sekali tidak memprotes tingkah Hades, ia tidak keberatan dengan sikap kakaknya tersebut.

"..jangan bilang Venus mencelakai putraku karena dendamnya kepadaku?"

Zeus mengangguk, membenarkan perkataan Hades. Ia melipat tangannya di depan dada, sedangkan Hades di hadapannya langsung menghela nafas panjang. Pria berambut hitam pekat itu menatap manik abu-abu adiknya yang berdiri menjulang sedikit saja lebih tinggi dibandingkan dirinya, itu sangat sedikit hingga mungkin hanya lebih tinggi sekitar satu ruas jari.

HUNTER AND THE NIMPHWhere stories live. Discover now