Capital City of Athens

325 54 25
                                    

Perhatian! Mohon dipahami bahwa penggambaran tentang dewa-dewi Yunani dalam cerita ini banyak yang tidak akurat, penulis mengubah beberapa fakta tentang mereka agar sesuai dengan jalan cerita yang ada.

Lee Heeseung as Gaver
Yu Jimin as Lara
Other cast are all OC

***
Capital city of Athens
***

"Benar, aku adalah ibu mertuanya"

Entah apa yang terjadi di dalam kepala Aphrodite, sebab sang dewi tiba-tiba berkata demikian. Jelas saja Gaver dan Hermes kaget, kedua pria itu bahkan sampai tidak berkedip untuk beberapa saat.

Tapi jangan tanya bagaimana Lara, sang nimfa tentu hanya bisa toleh sana toleh sini tidak mengerti.

"Wah kau sudah menikah? Selamat ya"

Si kepala plontos langsung menghampiri Gaver sambil menepuk-nepuk lengan sang pemburu sampai terhuyung-huyung, disusul temannya yang lain yang turut menepuk-nepuk bahu dan bahkan kepala si putra Hades.

"Belum resmi, kami kesini untuk mempersiapkan pernikahan mereka"

Dengan sangat santainya Aphrodite berkata, ia juga memasang ekspresi bangga yang sangat meyakinkan. Membuat Gaver sukses kehilangan kata-kata, begitupun dengan Hermes. Sang dewa tidak tahu harus berkata apa, yang jelas ia tampak sangat kaget.

"Wah wah wah.. anda sangat muda untuk ukuran seorang ibu mertua"

Akhirnya hal itu terucap juga, mereka tidak bisa menahan diri lagi untuk tidak menyatakan betapa Aphrodite terlihat sangat muda untuk jadi seorang ibu mertua. Tapi tidak mungkin sang dewi kecantikan mengaku bahwa dirinya adalah seorang dewi, jadi ia hanya tertawa canggung sambil mengibaskan tangannya ke udara.

"Ahahah.. mana mungkin, aku bahkan sedang mengandung anak kedua kami"

Kali ini tangannya mengusap perut sambil menunjuk ke arah Hermes yang berhasil membuat sang dewa menoleh cepat kepadanya, perasaan sang dewi berkata tidak mencintai dirinya tapi kenapa dengan santai mengakui bahwa ini adalah anaknya?

"Wah.. si bajingan kecil ini, dimana kau mengumpulkan orang-orang seindah ini?"

Sang pemburu dikeroyok, si kepala plontos merangkulnya begitupun dengan temannya yang lain. Para penjaga gerbang sampai berkali-kali berkata 'wah' karena kaget dengan perubahan hidup Gaver yang sangat tiba-tiba, tidak ada satupun yang menyangka anak itu akan menikah secepat ini.

Mereka tertawa-tawa bahagia sambil mengusak kepala Gaver bergantian, meski tidak sakit rasanya tetap saja seperti diombang-ambingkan karena dua pria itu bertubuh lebih besar dari pada dirinya.

"Jangan keras-keras, nanti Gaver pusing"

Akhirnya setelah sedari tadi diam saja menyaksikan segalanya Lara buka suara juga, sang nimfa muda kian kesal pada manusia yang bersikap menyebalkan terhadap Gaver. Apakah mereka tidak sadar betapa besar tubuh mereka jika di bandingkan dengan Gaver? Putra Hades itu tampak kewalahan terhimpit oleh mereka.

"Oh.. maaf-maaf nona kecil, kami terlalu bersemangat mendengar akhirnya dia tidak sendirian lagi"

Kedua sosok bertubuh besar itu segera melepaskan Gaver setelah si yang mereka sebut nona kecil berkata sambil bertolak pinggang, Lara sekarang bertindak persis pelindung Gaver sebab baginya para manusia ini terlalu seenaknya pada pria itu. Padahal tubuhnya kecil, tidak sampai setinggi dada para penjaga gerbang.

"Lara aku tidak apa-apa, maaf kami harus segera masuk"

Melihat bibir Lara kembali maju kedepan seperti saat ada anak-anak tadi, Gaver mendekat padanya untuk menenangkan. Ia juga segera berpamitan pada kedua penjaga gerbang untuk lewat, Gaver terlanjur khawatir jikalau Lara nanti jadi kesal. Masalahnya disini ia takut sekali jika sang nimfa tiba-tiba mengamuk, tubuhnya boleh lebih mungil dari Gaver tapi kekuatannya sangatlah besar.

HUNTER AND THE NIMPHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang