Bab. 3

1.4K 208 36
                                    

We are Just a Partner
Chapter 3
11.10.23
Tanggal ganjil, Khai cakeep mau up dulu😌













"Maaf kami terlambat mengatakan ini, tapi selamat datang di kantor kita, Senior~" Fanxing dan Guo Cheng dengan wajah semringah merentangkan sebelah tangannya seolah mempersilakan anggota baru yang bergabung dalam tim mereka, Park Zhan untuk masuk ke dalam kantor.

"Tidak perlu begitu, aku juga sudah masuk ke sini pagi tadi, kan?" Zhan tersenyum dan berjalan masuk sembari menatap sekeliling. Lelaki muda itu terdiam sejenak menatap sekitar isi kanto sebelum akhirnya bertanya. "Tapi ... di mana aku akan duduk?" Zhan melihat pada dua junior yang tersenyum ramah.

"Ah, kami sudah menyiapkan meja Anda di sisi meja Letnan." Guo Cheng segera beranjak dan menunjukkan pada Zhan meja yang memang terletak tidak jauh dari sebah meja di sana yang kemudian Zhan sadari terkesan ... jorok.

Di bagian atas meja itu, berserakan bolpen, pensil, kertas sket, dan beberapa dokumen yang terlihat dilemparkan begitu saja setelah dibaca mengingat halamanya yang telah menjadi begitu kusut dan beberapa lembar kertasnya keluar dengan berantakan. Pada bagian kursi putar di depan meja itu tersampir beberapa mantel dan kemeja yang baunya hampir mengundang lalat! Dan ia sungguh dipaksa membelalakkan mata saat di bawah furniture yang disebut meja kerja ini, berserak dua pasang sepatu dan beberapa kaos kaki yang kesemuanya berbau seperti bak sampah!

Astaga ....

Zhan menutup hidung dan mulutnya, sungguh ia hampir muntah demi melihat pemandangan mengerikan ini! Manusia macam apa yang bisa menduduki area yang pastinya dipenuhi dengan bakteri itu!

"Ini meja kapten kalian? Kenapa kalian tidak membersihkanya?!" Suara sengau akibat Zhan yang menutup hidung membuat dua junior di sana hanya bisa menelan ludah saat senyum menawan sang senior yang sungguh mereka katakan begitu cantik itu berubah menjadi tatapan tak ramah pada dua junior yang hanya bisa diam mematung. Setelah saling bertukar pandang, salah satu kemudian memberi alasan.

"Letnan tidak suka jika kami menyentuh mejanya, Senior."

Kini Zhan menutup mata dengan menahan kekesalan, sebenarnya apa yang dia harapkan? Tentu saja manusia yang satu itu akan menyusahkannya.

"Astaga, dia sangat jorok, dan kenapa mejanya seperti tempat pembuangan sampah?! Menjijikan sekali!" Zhan harus menutup mulutnya saat melihat kembali pada meja itu demi melihat banyaknya bungkus camilan yang dijejalkan begitu saja di tempat sampah kecil di sisi meja hingga beberapa berserakan di lantai.

Satu-satunya yang rapi di meja itu adalah sebuah papan permainan untuk anak kecil yang terletak di tengah meja. Itu semacam mainan bongkar pasang yang jika disatukan akan membentuk sebuah bentuk.

"Apa ini?" Zhan melihat pada dua junior di sana.

"Ah, itu adalah lego, letnan selalu merangkainya saat sedang berpikir ... atau begitulah yang kami kira." Guo Cheng tersenyum sembari menggaruk belakang kepalanya.

"Astaga, apa dia pikir ini arena bermain anak TK?" Zhan kembali memegangi kepalanya. Omega itu menuju mejanya, setelah sedikit mengelap beberapa bagian dengan tisu, ia segera meletakan tas serta jaket merahnya, lalu menggulung lengan baju. Setelah menyelamatkan indera penciumannya dengan memakai masker dua lapis tebalnya, Zhan kemudian segera memerintah. "Kalian berdua, ambil alat kebersihan! Ayo kita bersihkan sarang buaya ini!"

"Hah?" Dua junior di sana saling menatap. Sarang buaya? Setahu mereka letnan mereka justru dijuluki singa kepolisian.

"Apa lagi? Aku tidak bisa bekerja di ruangan yang lebih mirip seperti tempat sampah ini." Zhan mendorong kedua pemuda di depannya untuk bergegas mengambil sapu dan kain pel, sementara dirinya mulai menyusun berkas yang berserakan berdasarkan abjad dan mengambil kantong plastik besar untuk membuang semua hal yang menurutnya adalah sampah.

(TAMAT) We are Just a PartnerWhere stories live. Discover now