Bab. 29

913 151 8
                                    

We are Just Partner
01.12.23








Wang Yibo perlahan membuka kelopak matanya dalam diam. Letnan yang kemudian merasakan sakit pada lengan kirinya itu melihat sekitar dan menghela napas saat menyadari bahwa ruangan di mana dirinya berada saat ini adalah kamar rumah sakit.

Sejenak memikirkan kembali tentang apa yang telah terjadi, dan alpha itu segera duduk dengan kekhawatiran yang terpatri di wajahnya. "Zhan!"

"Dia baik-baik saja."

Wang Yibo menoleh dan mendapati Haikuan yang berjalan ke arahnya. Sebuah baki berisi makanan, lelaki itu letakkan di atas nakas sebelum dirinya menarik sebuah kursi dan duduk di sisi ranjang.

"Aku akan melihat keadaannya." Yibo berniat melepas infus ketika tangannya ditahan Haikuan.

"Dia baru saja pulang dari sini. Dia tidak dirawat."

"Sungguh?!" tanya alpha muda itu pada Haikuan yang kembali mengangguk.

"Berkat dirimu dia tidak terluka, jadi dia hanya mendapatkan pemeriksaan lalu dijinkan pulang. Tapi kau, selain terkena luka tembak, kau juga cukup banyak menghirup asap saat kebakaran terjadi. Jadi kau bahkan pingsan selama seminggu lamanya."

"Selama itu?" Yibo bersandar pada kepala ranjang saat Haikuan dengan cepat memberi bantal untuk punggungnya. "Tapi aku bersyukur Zhan tidak terluka, itulah yang terpenting. Ugh!" Yibo kembali memegang lengannya.

Haikuan terdiam sejenak. "Sekarang makanlah. Kau harus memulihkan tenagamu." Haikuan berniat mengambil baki di atas nakas ketika Yibo menahannya.

"Nanti saja, aku belum merasa lapar. Ceritakan dulu, apa yang terjadi? Hal terakhir yang aku ingat Paman Wangji ada di sana. Kau yang memanggilnya?"

Haikuan mengangguk. "Aku memang meminta bantuannya, tapi tidak menyangka dia akan datang sendiri."

"Dia memegang pistol saat itu. Apa paman membunuh para bajingan itu?"

"Tidak, Paman Lan hanya menembak kaki dan tangan mereka untuk melumpuhkan. Setelah itu membawamu dengan helikopter untuk pulang dan mendapat perawatan."

Yibo kembali menghela napas. "Sudah aku katakan untuk tidak melibatkan Paman, bukan?! Jadi kenapa kau-"

"Aku tahu, tapi memangnya apa yang harus aku lakukan? Fanxing mengatakan bahwa dia diserang, dan mungkin penyerang itu mengincarmu, sedangkan aku tidak bisa mnghubungimu, atau memiliki kendaraan yang bisa membawaku dengan cepat ke sana. Jadi bagaimana aku hanya bisa diam?!"

"Apa?! Fanxing diserang?!" Yibo terkejut saat Haikuan kemudian mengangguk dan mulai menceritakan bagaimana dua junior yang sedang berbelanja dengan Tuan dan Nyoya Mo disergap saat mereka melewati jalan yang cukup sepi.

Tembakan beruntun terjadi, dan meski pengawal yang ia minta dari Lan telah berusaha melindungi. Pada akhirnya korban tidak bisa dihindarkan. Dari sepuluh pengawal yang dikirim, hanya tiga yang selamat. Dan karena penyerangan itu, Nyonya Mo yang bisa dikatakan terlambat dievakuasi karena minimnya fasilitas medis dan kendaraan untuk membawanya pergi ke rumah sakit besar, pada akhirnya meninggal.

Meski luka tembak yang diderita Tuan Mo bisa dikatakan tidak terlau serius, lelaki paruh baya itu pada khirnya menghembuskan napas terakhirnya dengan sebuah serangan jantung setelah mengetahui bahwa putra pertamanya telah tiada.

Kini, hanya si bungsu Lusi saja yang tersisa dari keluargaa itu, dan dia akhirnya tinggal di apartemen Zhan bersama Dilireba yang dibuat terkejut mendapati kenyataan bahwa wanita yang disebut sang ayah dalam suratnya, Hyuna, ternyata adalah kakak pertamanya. Meski semua orang pada akhirnya melarang gadis itu melihat mayat Hyuna yang begitu menyedihkan.

(TAMAT) We are Just a PartnerWhere stories live. Discover now