Bab. 13

1.1K 172 9
                                    

We are Just Partner
05.11.23







 "Apa maksudmu aku masih harus menjalankan misi sebagai anak sekolah? Bukankah Jeong Du sudah diamankan?!" Yibo menggebrak meja sembari menatap kesal pada Haikuan yang saat ini tengah sibuk memilah dokumen di mejanya. Keduanya saat ini berada di meja kerja Haikuan yang berada di rumahnya. Yibo langsung datang begitu mendengar dirinya akan tetap ditugaskan di sekolah hingga sebulan lamanya.

"Ayolah Yibo, kau tahu dengan benar bahwa ini justru waktu yang penting bagi kita untuk melindungi putrinya, kan? Dia bisa saja dimanfaatkan untuk mengancam Jeong Du agar tidak bersaksi melawan Wen Chun."

"Kuan, kalau begitu biarkan Dilireba di apartemen kami sampai hari persidangan. Ini akan lebih aman dari pada membiarkannya keluar." Yibo yang duduk di depan Kolonel Haikuan kini meraih lengan alpha itu yang meliriknya sebelum menepis tangan sang letnan.

"Persidangan akan dimulai sekitar dua atau tiga minggu lagi, bagaimana bisa kau meminta anak sekolah mengambil cuti sepanjang itu? Pihak sekolah akan menaruh curiga, dan mungkin saja identitas Dilireba justru akan terbongkar."

"Tapi Kuan, aku tidak mau ke sekolahan lagi. Kau tidak tahu bahwa anak-anak SMA berandalan itu menarikku dalam organisasi PKS mereka, kan?"

Haikuan tersenyum. "Yang benar IPPKS, dan mereka bukan berandalan. Meski sering terlibat perkelahian, tapi semuanya selalu bisa mendapatkan pembelaan di mata hukum, catatan kejahatan mereka bahkan bersih."

"Aish, kau sudah tahu?" tanya Yibo yang dianggukkan Haikuan.

"Semua yang menyangkut misi ini akan dilaporkan padaku, jadi tentu aku menaruh perhatian khusus pada setiap detailnya."

"Lalu si Omega? Dia bagaimana?"

"Kau saja cukup untuk melindungi Dilireba dari dekat, jadi Detektif Zhan akan mulai menangani kasus lainnya yang sudah menumpuk di sini." Haikuan menunjuk tumpukan berkas kasus di salah satu kabinet dorong di sisi mejanya tanpa mengalihkan perhatian pada laptop di depannya.

"Hei, itu curang!" Yibo mendekap tangan di depan dada.

"Tidak ada yang namanya curang dalam sebuah pekerjaan, tapi karena Detektif Zhan belum menemukan tempat tinggal, maka dia masih akan bersama kalian di apartemen itu." Haikuan menjeda kalimatnya untuk melihat ekspresi sang sahabat yang kali ini membuatnya keheranan, dia pikir Yibo pasti akan lebih marah dengan keputusan ini karena keduanya selalu saja berselisih seperti singa dan rubah.

Namun agaknya ada yang telah sedikit memperbaiki hubungannya.

"Kenapa kau melihat begitu?" Yibo yang dengan iseng mengambil satu berkas di sana melirik Haikuan yang menggeleng dan tersnyum dalam diam.

"Kembalilah, besok senin kau masih harus bersekolah, kan?"

"Haish, menyebalkan!" Yibo membanting berkas di tangannya ke atas meja hingga Haikuan harus memundurkan punggungnya, letnan itu kemudian keluar dari kantor sang sahabat dengan wajah kesal yang kembali membuat Haikuan tertawa.

"Dia sudah pergi?"

Haikuan menoleh pada lelaki muda yang perlahan keluar dari kolong meja kerjanya. Sang istri, Zhuo Wanyin yang kemudian memilih duduk di pangkuan sang suami yang bergegas memeluknya.

"Ini aneh, Yibo seorang dominan, kan? Kenapa dia tidak menyadari bahwa aku di bawah, ya?" tanya Zhuo Wanyin memeriksa laporan di laptop sang suami yang kini sibuk menciumi tengkuknya.

"Itu karena aromamu tertutup feromonku sepenuhnya setelah apa yang kita lakukan semalam." Haikuan menarik sedikit kerah belakang sang istri sebelum mendaratkan gigitan di sana yang membuat Wanyin menoleh padanya dengan wajah kesal.

(TAMAT) We are Just a PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang