Bab. 32

959 140 21
                                    

We are Just Partner
07.12.23






Sebuah helaan napas terdengar sebelum Jenderal Zhuo melanjutkan. "Ada sebuah bungkusan yang dikirim ke kepolisian hari ini, dan itu ... ternyata adalah kepala milik Wen Chun."

"Apa?!"

.....

Letnan Yibo dan Park Zhan tiba di markas kepolisian bersama Fanxing, sedangkan Guo Cheng diminta mengawasi anak-anak yang sampai saat ini masih berada di apartemen Zhan.

"Dia dimutilasi hingga sebelas bagian." Jenderal Zhuo Wanyin menutup hidungnya saat melihat kantung-kantung di mana tubuh di sana mereka yakini sebagai mayat Wen Chun.

"Apa ini sungguh Wen Chun?" tanya Zhan yang dianggukkan Wanyin, jenderal itu kemudian melihat ke pintu di mana kolonel Haikuan masuk ke ruangan autopsi itu bersama seorang petugas.

"Laporan forensik sudah keluar, dia benar-benar Wen Chun. DNA, struktur gigi, semuanya sama." Haikuan menyerahkan dokumen di tangannya pada sang jenderal.

"Siapa yang melakukan ini?" Yibo menggebrak meja di depannya dengan gusar. Ia pikir kasus ini akan segera selesai jika Wen Chun dari persembunyiannya. Jadi mengapa dia justru ditemukan terbunuh juga?

Haikuan yang melihat itu hanya menepuk pundak sang letnan. "Setidaknya kini kita tahu bahwa tebakan kita selama ini benar, dan dengan ini, kita bisa menuntut Keluarga Wen untuk bertanggung jawab akan kebohongan mereka."

Yibo melirik Haikuan. "Siapa yang menemukan mayat ini?"

"Tidak ditemukan, tetapi diantarkan."

"Apa?!" Kali ini Yibo dan Zhan terkejut bersama.

"Pagi ini, salah seorang petugas jaga menerima paket kantung dari seorang kurir. Dan karena tidak ada nama penerimanya, maka petugas itu membukanya dan ... itu adalah kepala Wen Chun." Jenderal Zhuo Wanyin menjelaskan.

"Lalu potongan tubuh lainnya?" tanya Zhan.

"Ditemukan oleh anjing pelacak tidak jauh dari markas kepolisian, tersebar di area ini."

"Astaga ... orang gila mana yang melakukan itu?" Yibo mengerutkan keningnya.

"Orang ini ... dia pasti cukup percaya diri untuk melakukan itu. Mengantar hal seperti ini ke kantor kepolisian, seolah dia memberi tantangan bagi kita untuk menemukannya." Zhan menatap ketiga lelaki di depannya yang menjadi diam.

"Lalu dari mana kita harus menyelidiki hal ini? Padahal ada banyak hal yang telah dikorbankan untuk membawa Bao ke sini!" Yibo kembali menggebrak meja, di lengan kirinya yang terluka kemudian menjadi sakit.

Melihat rasa frustasi di wajah sang letnan, Zhan maju dan menggapai tangannya. "Kita masih memiliki Justin dan komplotannya di penjara. Jangan bingung dan tetaplah berpikir jernih."

"Apa yang dikatakan detektif Zhan memang benar. Letnan Yibo, jika kau sudah merasa bisa bertugas, kau dan Zhan bisa menginterogasi Justin, Kolonel akan pergi ke kediaman Wen Chun, dan aku akan mengurus beberapa perijinan agar kita bisa membuka kembali kasus ini."

"Siap!" seru semuanya pada Wanyin yang kini berjalan pergi bersama seorang sersan yang sedari tadi mencatat semua hak untuknya.

"Aku akan pergi. Jika membutuhkan sesuatu, panggil saja Fanxing, dia ada di kantor kalian untuk menyelidiki beberapa hal." Haikuan menatap keduanya yang mengangguk.

"Apa kau menemukan sesuatu yang lain?" Yibo mendekat pada petugas forensik yang sedari tadi meneliti potongan-potongan tubuh di sana yang ia dirangkai kembali. Dan pemandangan ini sontak membuat Zhan mual hingga ia berlari ke wastafel di dalam ruangan itu di mana Yibo mengejar dan melihat keadaannya.

(TAMAT) We are Just a PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang