Bab. 22

1.1K 177 32
                                    


We are Just Partner
20.11.23







Wang Yibo menggerutu dengan kesal saat suara ketukan dari luar pintu kamar terdengar. Alpha yang perlahan membuka mata itu sontak terbelalak terkejut saat ingatan tentang 'waktu panas' yang ia habiskan bersama Zhan berdatangan menyerang kepalanya.

"Zhan!" Wang Yibo menoleh dan mendapati Zhan yang masih tertidur di sisinya. Seperti yang telah ia perkirakan, tubuh omega itu terlihat begitu berantakan oleh ulahnya.

"Haish, mati aku," umpat alpha itu demi membayangkan akan semarah apa Zhan saat bangun dan menyadari apa yang telah keduanya lakukan. Kekesalan letnan itu bertambah saat suara ketukan di depan kamar kembali terdengar bertubi-tubi.

"Apa?!" teriak Yibo tetapi segera membungkam mulutnya sendiri saat Zhan yang terlelap menjadi kaget hingga ia kemudian menepuk lembut pundak omega yang ternyata hanya menggeliat dan kembali terlelap di sana.

Sesaat kemudian, setelah mengambil satu celana bersih di dalam ranselnya yang ia kenakan sembarang, Yibo bergegas membuka pintu dengan wajah marah pada si pengganggu yang rupanya adalah salah satu awak kapal yang ditugaskan mengingatkan para penumpang agar memeriksa barang bawaan mereka karena tujuan telah dekat.

Keduanya berbincang sejenak, tetapi melihat kondisi Yibo, dan bagaimana kamar alpha itu dipenuhi feromon yang dia— si petugas kabin —tahu hasil dari perbuatan apa, lelaki itu kemudian hanya kembali menjelaskan beberapa hal lalu tersenyum mengingatkan. "Tujuan kita sudah dekat, kami akan menurunkan para penumpang di dermaga, Sedangkan untuk mencapai Desa Huangyan, Anda harus naik kendaraan lagi sejauh sekitar sepuluh kilo meter."

"Kendaraan? Lalu bagaimana aku tahu rutenya?"

Si petugas kabin mengeluarkan gambar peta dari sakunya dan menjelaskan.

Setelah beberapa saat, Wang Yibo hanya mengangguk dan menutup kembali pintu kamar. Dia tahu tujuan mereka adalah daerah terpencil, tetapi ia sungguh tidak menyangka bahwa mereka harus dua kali berpindah kendaraan, bahkan mungkin harus melanjutkan dengan berjalan kaki karena jarangnya kendaraan yang menuju ke sana. Ditambah lagi, bagaimana caranya dia akan membangunkan Zhan dan memberitahu semua ini dalam waktu singkat sebelum mereka sampai di dermaga?

Letnan itu menghela napas dan berbalik saat dilihatnya Zhan telah bangun dan mencoba berjalan. "Zhan." Wang Yibo menggapai tangan Omega itu yang hanya meliriknya dalam diam. "Tubuhmu masih lemah, istirahat saja dulu ...."

Park Zhan tidak mengatakan apapun saat dia didudukkan kembali ke sisi ranjang, Omega itu rupanya telah memakai celana piama Yibo yang terlihat kebesaran, dan karena dipakai asal, beberapa kancing kemeja yang ia kenakan bahkan tidak dimasukkan dalam lubang yang sesuai.

Melihat Zhan yang terdiam, Yibo kemudian beralih pada pemandangan di seluruh sudut kamar yang begitu berantakan. Di mana pastinya, karena mereka tidak mempersiapkan apa yang akan terjadi, maka bekas cairan cum tercecer di mana-mana, hampir memenuhi setiap sudut ruangan. Bahkan seprei yang saat ini telah berpindah ke lantai masih terlihat begitu basah, entah hanya oleh cairan cum, atau salah satu dari mereka tidak sengaja melakukan inkontinensia.

Itu adalah semacam kejadian hilangnya kontrol pada kandung kemih yang sering terjadi saat seseorang mengalami rangsangan yang terlalu kuat. Di beberapa kasus, urine akan keluar bersama cairan cum saat lawan merasa begitu menikmati kegiatan seks mereka.

"Zhan, ini memang terlihat buruk, tapi semua ini-"

"Aku tahu." Zhan yang terlihat masih begitu lemah memperlihatkan ponselnya. "Aku sudah melihat semuanya...," ucap Omega itu lalu kembali diam.

(TAMAT) We are Just a PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang