Bab. 12

1.2K 180 26
                                    

We are Just Partner
01.11.23
Tanggal ganjil gaess, jadi up lagi








Park Zhan mengebut dalam diam sembari sesekali melihat tangan kekar yang saat ini melingkari pinggangnya. Sementara Yibo sibuk merutuk dalam hati mengapa dia bias menurut begitu saja duduk di belakang Omega yang aroma wanginya sungguh membuat dirinya pusing.

"Jeong Du!"

Seorang lelaki yang berniat pergi setelah memeluk wanita yang dipanggilnya adik ipar itu, menoleh dan terkejut pada kehadiran Park Zhan yang terengah di belakangnya.

"Kau!"

Lelaki itu, Jeong Du berniat berlari pergi ketika di depannya, dari ketinggian tembok rumah sang adik ipar, melompat sosok lain yang mendarat dengan mulus di depannya hingga membuat dirinya terkejut.

"Jangan kabur lagi," ucap lelaki muda di depan sana yang membuat Jeong Du terdiam. Meski nyatanya memakai seragam sekolah SMA, dia kenal baik sosok fenomenal ini, sang singa kepolisian, Letnan Muda Wang Yibo yang kabarnya telah berkali-kali menolak kenaikan jabatan dengan alasan menakutkan, bahwa dia lebih suka menghajar penjahat di lapangan, membuatnya bersemangat! Begitu katanya.

Jeong Du terdiam, dia menoleh ke belakang untuk melihat Zhan yang masih terengah. Dalam diam berpikir bahwa jika ada kesempatan untuk dirinya kabur, adalah dengan melukai Omega itu, yang pastinya lebih lemah dari sang singa kepolisian di depannya. Hanya saja ....

"Jika kau berani melukai dia, aku tidak akan mengampunimu."

Jeong Du menoleh dengan manik terbuka lebar, tidak menyangka bahwa Letnan yang tadinya masih berjarak beberapa meter di hadapannya kini telah begitu dekat, bahkan berhasil meraih lengannya. Dan apa-apaan kata-katanya itu?

"Kau-" Jeong Du tak meneruskan ucapannya. Lelaki itu terdiam saat Zhan sampai di sisinya dan dengan cepat memborgol kedua tangannya yang masih dipegangi Yibo.

"Jeong Du, jangan kabur, kau sebaiknya berada dalam perlindungan kami jika tidak ingin sesuatu yang buruk terjadi."

Jeong Du menoleh dengan wajah marah. "Perlindungan kalian?! Terakhir kali aku mempercayakan kalian, aku malah diserang anak buah Wen Chun hingga hampir saja mati!" Jeong Du melihat Zhan yang kemudian melirik pada Yibo yang segera mengerti maksudnya.

"Itu adalah kesalahanku." Yibo menghela napas dan melihat pada Jeong Du yang menatapnya dengan tajam. "Saat itu ponselku mati dan aku tidak tahu bahwa kau mengubah titik temu, jadi pada akhirnya semuanya menjadi berantakan."

Jeong Du terdiam untuk beberapa lama, dan Zhan yang berpikir bahwa lelaki ini mungkin masih ragu akhirnya menambahkan. "Jeong Du, mereka mengincar putrimu, hari ini dia bahkan telah dipaksa untuk menyerahkanku pada gerombolan pengedar narkoba yang menjadi salah satu anak buah Wen Chun. Jika kau terus kabur seperti ini, bukan hanya kami, putrimu juga mungkin akan berada dalam bahaya."

"A, apa? Menyerahkanmu?" tanya Wen Chun yang dianggukkan Zhan.

"Ya, seseorang mengetahui penyamaran yang kami lakukan untuk melindungi putrimu di sekolah, tapi rupanya dia berhasil membuat putrimu mengalah dan berakhir menyerahkanku pada gerombolan itu. Jika kau tidak segera menyudahi ini, semuanya akan semakin berantakan." Zhan kembali membujuk.

Jeong Du terdiam untuk beberapa lamanya. Hingga, "Baiklah. Aku akan ikut kalian."

Zhan mengangguk dan memberi instruksi pada Yibo agar melepaskan lengan Jeong Du yang sejatinya telah dia borgol. "Aku akan membawanya ke mobil."

Yibo mengangguk dan membiarkan Zhan menarik lengan Jeong Du yang tersenyum saat sang adik ipar datang dan memberinya selendang untuk menutupi kepalanya. Wanita yang menangis itu kemudian berkata akan membawa Dilireba ke kantor polisi untuk menjenguknya.

(TAMAT) We are Just a PartnerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang