Bab. 16

1.1K 184 26
                                    

We are Just Partner
09. 11.23







 "Bajingan kalian!"

Dengan marah, Yibo maju dan menerjang sepuluh alpha di sana yang dengan cepat bisa dibuatnya kualahan meski beberapa telah menggunakan segala benda di ruangan itu untuk menyerang Yibo. Dan Fanxing yang melihat keadaan Zhan yang saat ini tergeletak di lantai, tidak segan untuk membantu hingga para lelaki yang ada di sana kemudian lari tunggang langgang demi melihat keberingasan lelaki alpha di dalam kamar yang mereka kenal sebagai petugas kepolisian itu.

"Letnan lihat dulu keadaan senior, aku akan mengejar mereka!" Fanxing berseru sembari melompat untuk mengejar para penyerang seniornya. Dan melihat itu, Wang Yibo tidak menolak, di segera berjongkok untuk membawa Zhan yang terlihat mulai lemah ke dalam dekapannya.

"Zhan, hei, sadarlah!" Yibo dengan panik membuka ikatan mulut Zhan di mana omega itu kemudian berkata lirih padanya.

"Aku ... baik-baik saja, tapi ... mereka memberiku semacam kloroform, jadi, sekarang ... aku ... sangat ... mengantuk ...."

Yibo terdiam ketika kepala Zhan kemudian lunglai ke dadanya. Letnan itu perlahan mendekatkan tangan ke hidung Zhan, lalu menghembus napas laga saat ia yakin bahwa omega itu berkata jujur mengenai dirinya yang hanya mengantuk saja.

Dirinya tidak habis pikir, bagaimana bisa para lelaki yang menampilkan wajah baik di siang hari itu bisa dengan tega memperlakukan seorang Omega seperti ini. Perbuatan yang membuat Yibo hampir tak bisa menahan dirinya demi mengingat kembali bagaimana Zhan ditundukkan ke bawah dan diikat hingga pergelangan tangan lelaki omega yang rupanya memegang radio kecil pemberiannya itu menjadi begitu merah.

Dengan perlahan melepaskan ikatan tangan Zhan, Yibo kemudian merebahkan omega itu ke kasur lantai di sana yang telah berantakan, lalu menarik lepas tali di kaki Zhan yang belum sepenuhnya terikat. Letnan itu menatap lekat wajah Zhan dan berniat mengusapnya hingga suara di luar mengagetkannya.

"Letnan? A, apa yang terjadi?"

"A Guo, kemarilah!" Yibo menyambar selimut di sisi ruangan dan menutupi tubuh Zhan saat Guo Cheng masuk dengan wajah keheranan. "Jaga dia, aku harus membantu Fanxing mengejar para brengsek itu," ucap Yibo yang hanya dianggukkan Guo Cheng. Meski penasaran, tapi junior kepolisian itu tetap melakukan yang diperintahkan menginat ekspresi letnannya ini cukup menakutkan untuk dirinya bantah.

Setelah memastikan Zhan berada dalam posisi nyaman dengan Guo Cheng di sisinya, Yibo segera berlari ke kamar untuk memakai baju dan mengambil senjata apinya. Saat melewati kamar Zhan, dia melemparkan pistol ke arah Guo Cheng yang menerimanya dengan ekspresi bingung.

"Gunakan sebagai penjagaan. Tapi jika kau kualahan, tembak saja kaki mereka yang berusaha mendekat atau menyakiti dia." Yibo menunjuk pada Zhan lalu segera melompati pagar rumah dan pergi mencari Fanxing serta para alpha yang kini pasti akan menerima kemarahannya.

Di dalam kamar, Guo Cheng hanya bengong dan akhirnya memantapkan diri untuk memegang pistol di tangannya. Terus terang, meski telah lama berada dalam tim Letnan Yibo, tapi pemuda ini lebih sering menangani alat komunikasi untuk mengintaian. Memang benar dia juga pernah merakit beberapa senjata sebagai perlindungan, tapi mereka bukan jenis pistol yang bisa langsung melukai lawannya dengan taraf mematikan.

"Apa tadi terjadi sesuatu dengan Senior? Sudah lama sekali rasanya aku tidak melihat Letnan semarah ini."

~~~...~~~

Buagh!

"Letnan, tolong hentikan!"

Melihat Yibo kembali menendang Tuan Kyo, Fanxing segera menahan lengan lelaki alpha yang hampir kehilangan kesabaran itu. "Mereka sudah menyerah, kita bisa bicarakan ini secara baik-baik."

(TAMAT) We are Just a PartnerWhere stories live. Discover now