Bab. 27

949 140 7
                                    

We are Just Partner
27.11.23





"Kolonel, kami diserang! Tuan dan Nyonya Mo terkena luka tembak!"

"Apa?!" Haikuan yang terkejut pada laporan yang diberikan Fanxing sontak berdiri dari tempat duduknya. "Apa maksud ucapanmu?! Bagaimana bisa kau diserang?!"

"Kami tidak tahu, Kolonel. Kami berniat pulang setelah selesai berbelanja, tapi kemudian kami dicegat beberapa lelaki dengan pakaian hitam yang segera melakukan penyerangan."

"Para pengawal dari Lan, bukankah mereka ada bersama kalian?!"

"Ya, mereka melindungi kami, karena itulah aku dan Guo Cheng tidak sampai tertembak, tapi mereka memberondong kami dengan senjata, dan para pengawal Lan pada akhirnya kualahan hingga Tuan dan Nyonya Mo sampai terkena tembakan."

"Sekarang kalian di mana? Apa keadaan telah aman?"

"Ya, mereka sepertinya mendapat perintah untuk mundur, karena itulah mereka melepaskan kami. Bisakah Kolonel meminta Chen kemari dengan helikopter? Klinik kecil di sini tidak sanggup menangai luka tembak Nyonya Mo, dia terluka pada bagian perutnya, sedangkan Tuan Mo hanya tergores lengannya."

"Ya Tuhan .... " Haikuan memegangi kepalanya. "Aku baru saja memerintahkan Chen mengikuti Yibo dan Zhan untuk menemui target kita. Wanita yang diceritakan Jeong Du dalam jurnalnya."

"Kalau bagitu bagaimana dengan Nyonya Mo, Kolonel? Dokter mengatakan kita perlu membawanya ke kota karena dia kehilangan banyak darah ...." Suara Fanxing yang bergetar membuat Haikuan ikut bingung.

"Kalian sudah di klinik, kan? Tetaplah di sana dan lakukan yang terbaik, aku akan mencoba mencari bantuan."

"Tapi ponsel tidak dapat menjangkau sambungan jauh, Kolonel. Dan sebenarnya aku takut jika terget mereka selanjutnya mungkin Letnan dan Senior Zhan."

Haikuan memijit pelipisnya. "Aku tahu, karena itu aku harus mencoba yang terbaik." Kolonel itu segera mematikan sambungan dan mencoba menghubungi Yibo, lalu Zhan, dan terakhir pemuda pilot mereka, Chen Yuan. Namun tidak ada satupun dari mereka yang mengangkat telefonnya.

"Sial!" umpat kolonel itu yang kemudian berlari untuk mencari stasiun radio. Tuan Mo pernah menceritakan bahwa tempat itu memilki tower transmisi sendiri hingga sinyal dari sana cukup kuat untuk menjangkau seseorang di luar pulau.

Bagaimanapun, dibandingkan istrinya, Paman Lan adalah orang yang akan bisa dengan segera menolong mereka saat ini.

~~~...~~~

Rombongan Wang Yibo tiba di sebuah rumah sederhana yang terlihat cukup angker jika dilihat dari luar. Meski kemudian, kesan ini segera hilang setelah mereka tiba di ruang tengah rumah itu yang terlihat hangat oleh beberapa selimut dan mainan anak kecil.

"Bukankah dia masih bayi?" tanya Zhan yang melihat beberapa bola yang beberapa bagiannya telah kotor, menandakan bahwa mainan itu telah cukup sering digunakan.

"Ng, bayi kami yang tampan, usianya lima tahun." Lusi yang kembali memanggil kemudian tersenyum saat satu sosok alpha kecil keluar dari salah satu ruangan dan segera berlari memeluknya.

"Kalian datang? Oh!"

"Jangan takut, Nona Jeong. Mereka petugas kepolisian, mereka teman." Xuanyu mendekati wanita di depan sana yang terlihat ketakutan saat menyadari tiga tamu lain yang datang bersama anak-anak keluarga Mo.

"Kenapa kalian membawa orang lain ke mari?! Kalian sudah berjanji padaku!" Wanita di depan sana segera menarik alpha kecil yang dipanggilnya Jeong Bao dari sisi Lusi ke dalam dekapannya. "Pergilah dari sini! Aku tidak akan menyerahkan Bao pada kalian! Kalian bisa membunuhku, tapi jangan bermimpi untuk merebut anak ini!"

(TAMAT) We are Just a PartnerWhere stories live. Discover now