Bab. 15

1.2K 182 14
                                    

We are Just Partner
06.11.23






"Semalam aku sedang menunggu Fanxing ketika melihat siluet putih berjalan, jadi aku berusaha mengikutinya, sayangnya aku malah terperosok ke dalam parit dan tidak ada yang menolongku sampai Tuan Kyo datang." Guo Cheng yang ditanya mengapa semalam dia menghilang bercerita saat keempatnya sarapan.

"Itulah kenapa aku mengatakan sebaiknya kalian turun." Tuan Kyo yang datang dengan makanan di tangannya tersenyum ramah pada para tamunya yang hanya membalas dalam diam. Lelaki ini seolah begitu berbeda dengan kesan pertama ketika mereka pertama kali melihatnya. Dia yang tadinya terlihat begitu seram kini menjadi ramah dan baik.

"Tuan Kyo, Anda sangat baik." Guo Cheng segera menyambar beberapa makanan yang disajikan dan memakannya dengan lahap.

"Eum, Tuan Kyo. Di mana Nyonya Minna? Rasanya sedari tadi kami belum melihatnya."

"Oh, dia sudah pergi untuk beribadah di kuil yang berada di sisi laut pagi-pagi sekali. Maaf kalau tidak sempat memberitahu kalian, tapi aku akan menggantikannya menjamu kalian sampai kalian pulang nanti."

"Kami belum bisa pergi, Tuan. Anak-anak yang hilang-"

"Mereka sudah ditemukan."

"Apa?!" Zhan dan Yibo bertanya serempak. Sedangkan Fanxing dan Guo Cheng hanya bisa membelalakkan mata mengingat mulut keduanya memang tengah penuh.

"Para istri hanya terlalu khawatir dan membuat keributan, padahal anak-anak kami hanya bermain di sekitar desa ini." Tuan Kyo tertawa kembali, hingga kemudian suara panggilan putranya terdengar. "Oh, aku akan mengantar Rei ke sekolah dulu, kalian nikmatilah sarapannya sebelum nanti berangkat."

"Tuan Kyo." Panggil Yibo yang membuat lelaki itu menoleh. "Bisakah kami tinggal sedikit lebih lama? Aku mabuk laut dan ingin beristirahat sebentar ... mungkin sampai besok."

Lelaki di depan mereka mengubah raut wajahnya, ia terdiam sejenak hingga genggaman tangan sang putra menyadarkannya. "Oh, baiklah. Tapi sebaiknya kalian pergi sebelum bulan purnama. Karena pasang akan membuat kapal-kapal kesulitan berlayar."

Yibo tersenyum mengangguk pada ayah dan anak yang pergi bergandengan tangan menuju arah bangunan yang memang mereka ketahui adalah satu-satunya sekolah di pulau itu.

"Kau lihat itu?' tanya Yibo pada Zhan yang mengangguk di sisinya. "Dia mau kita pergi secepatnya dari pulau ini. Pasti ... ada yang dia sembunyikan."

"Dan sepertinya bukan dia saja."

"Apa?" Yibo kemudian menoleh pada arah pandang Zhan, di mana ada beberapa lelaki dewasa yang tengah beraktifitas, mengayuh sepeda, membajak sawah, dan beberapa juga mengantar anak mereka ke sekolah, seperti yang dilakukan Tuan Kyo.

"Apa kau sadar? Sejak pagi ini ... tidak ada satu pun wanita dan Omega penghuni desa ini yang terlihat."

Yibo yang terkejut kemudian keluar dan memperhatikan sekitar tempat itu, di mana memang dia hanya menemui para lelaki alpha dan beta yang bekerja. Berbeda dengan hari sebelumnya ketika dia masih bisa melihat beberapa wanita menjemur rumput laut, atau hasil tangkapan ikan.

"Aku akan menyelidiki ke pasar," Fanxing bergegas mengambil tasnya dan mengajak serta Guo Cheng yang hanya mengangguk dengan mulut penuh.

"Hutan terlarang yang semalam kita datangi, apa kau masuk ke sana lagi?" tanya Zhan yang dianggukan Yibo. Alpha itu melihat pada Zhan dan terdiam sejenak sebelum bergegas pergi menuju kamarnya.

"Tunggu sebentar, aku harus membawa persediaan dulu."

Zhan hanya diam dan membereskan bekas sarapan mereka lalu meletakkannnya di sisi rumah sesuai perintah Tuan Kyo. Tidak lama kemudian Yibo kembali dan memberikan sesuatu ke tangannya, itu serupa radio kecil sebesar jari manis, yang hanya memiliki dua tombol hijau dan merah.

(TAMAT) We are Just a PartnerWhere stories live. Discover now