2. Nini's first day

379 50 16
                                    

I know kayo Papa cayang cama I. Tapii, tapii, Papa cuka buat cebal-cebal. Makana, I dak cuka Papa banak-banak, huh!

I cayang Papa cikiittt caja, cikit, yebih kicik dali cemut!!!

—Oh Jongin


Hari pertama Jongin pergi ke playgroup. Opa Yunho dan Oma Soyoung datang ke apartemen pagi-pagi sekali dan dengan heboh membantu Jongin bersiap. Mereka yang akan menggantikan Papa untuk mengantarkan Jongin karena Papa sedang ada ulangan praktik di kampusnya.

Opa Yunho dan Oma Soyoung berkali-kali mencoba menjelaskan pada Jongin kalau Papa bukannya tidak mau mengantarkan Jongin pergi ke playgroup. Orang tua dari papanya Jongin itu juga berusaha keras membuat Jongin percaya kalau Papa sangat peduli dengan si bayi, dan dia juga ingin pergi mengantar Jongin sendiri di hari pertamanya pergi ke playgroup. Hanya saja waktunya yang tidak tepat sehingga Papa harus menitipkan Jongin pada Opa Yunho dan Oma Soyoung.

Jongin, sih, tidak peduli mau Papa ikut mengantar atau tidak. Dia juga tidak tahu kenapa Opa dan Oma berusaha keras dengan memberi terlalu banyak penjelasan mengenai kondisi Papa padanya. Padahal, Jongin kan juga tahu kalau Papa sibuk.

Papa itu selalu sibuk. Di hari biasa, Papa harus ke kampus untuk kuliah, lalu baru bisa pulang waktu sore hari. Kalau di akhir pekan, tinggal melihat situasi saja. Kadang Papa sibuk mengerjakan tugas, dan sangat jarang bisa bermain dengan Jongin.

Akhir-akhir ini Papa memang jarang keluar rumah, tapi bukan berarti Jongin jadi sering bermain dengan Papa. Papa malah jadi semakin sibuk di kamar, katanya sih mau buat kikipsi biar nanti bisa cepat lulus dan kerja. Papa juga bilang, kalau Papa sudah kerja berarti nanti Papa jadi lebih sibuk dibanding saat kuliah seperti sekarang, karena Papa harus punya banyak uang biar bisa menghidupi Jongin.

Sampai batas tertentu, Jongin paham kalau papanya sibuk. Walau dia tidak mengerti kikipsi itu apa atau kenapa bekerja bisa membuat Papa lebih sibuk dari biasanya. Yang pasti, Jongin tidak perlu diberitahu lagi kalau papanya sedang sibuk dan tidak bisa bermain dengannya. Sudah.

"Nini okay? Nini don't be sad, ya? Opa sedih if Nini's sad."

Jongin mendongak. Mereka sudah berhenti di parkiran playgroup. Ada banyak mobil di tempat yang sama. Beberapa anak kecil lain terlihat bersama dengan pengasuh mereka. Sebenarnya Jongin juga punya pengasuh, tapi untuk hari istimewa seperti sekarang, Opa Yunho dan Oma Soyoung setuju jika harus anggota keluarga sendiri yang mendampingi Jongin agar ada kenangan di antara mereka.

"Nini pasti sad because Papa Hun doesn't here, ya?"

Dapat Jongin lihat bola mata opanya yang berair. Opa Yunho itu aneh, gampang sekali menangis kalau melihat Jongin. Padahal Jongin biasa saja, tapi Opa pasti overreacted. Aneh sekali.

"Nini okay, Opa. Don't klei."

Jongin menepuk paha opanya dua kali. Itu yang sering bibi pengasuh lakukan kalau Jongin menangis. Biasanya, sih, Jongin merasa tenang. Semoga saja Opa juga begitu.

"Omaygaaddd, Soyoung. What should I do? The baby is trying to comfort me!"

Rasanya dahi Jongin bisa memunculkan tiga sudut siku-siku, Opa itu lebay. Selalu saja menangis kalau Jongin melakukan sesuatu. Jongin jadi bingung sendiri kalau menghadapi opanya.

"Opa, jangan menangis di depan baby, nanti dia ikut sedih. Berhenti menangis, hm?"

"But, but, I merasa senang dan sedih, Soyoung."

"Nah, just keep it for later. Hari ini hari pertama Jongin di playgroup, Opa harus terlihat gentle, okay?"

"Okay."

Papa's Diary •√Where stories live. Discover now