Chap 4 ~ My Sweet Friend

767 77 83
                                    

Typo ✌️

Happy Reading

*
*

"Ng...mohon maaf nih ya sebelumnya, kalian bertiga sehat, kan?" Tanya Zayyan hati-hati.

Sontak Sing, Davin, dan Wain langsung menatap Zayyan dengan serius.

"Ng...m-maaf, b-bukan maksudku mau mengatai kalian gila. Cuma tumben aja gitu, kalian pada baik hehe...kalian nggak lagi kesambet kan?"

Ketiga pasang mata itu kini semakin mendelik ke arahnya, membuat Zayyan jadi takut.

Namun sesaat kemudian...

"Hahahahaha...," ketiga pemuda keren dan tampan di hadapannya itu malah tertawa.

"Zayyan...Zayyan...kau ini ada-ada saja. Masa kami kau kira tidak waras atau kesambet sih?" Davin menepuk-nepuk pelan pundak Zayyan sambil masih tertawa.

"Hehehe...," Zayyan pun ikut nyengir canggung.

"Kami beneran baik kok, Zayyan. Maafin aku ya Zayyan, kalau selama ini bahkan sejak kecil aku selalu bully kamu. Tapi sebenarnya aku tuh sayang sama kamu," Sing menatap lembut sambil menyentuh tangan Zayyan.

"Eh??" Zayyan malah bengong, karena heran.

Belum hilang rasa heran Zayyan atas ucapan Sing barusan, tiba-tiba Wain pun berdiri dan memeluk Zayyan dari belakang. Mata Sing melirik sinis ke arah Wain, seolah tak rela Zayyan di peluk oleh sahabatnya sendiri.

"Zayyan, kau jangan takut. Kami beneran baik kok, terutama aku," dengan suara deep dan seksinya, Wain berucap tepat di telinga Zayyan yang membuat bulu di sekitar leher Zayyan meremang seketika, karena terkena hembusan nafas pemuda yang terkenal dingin itu.

"Ng...," Zayyan jadi gugup, karena ini adalah pertama kalinya Wain melakukan skinship dengannya seperti ini.

"Heh, Wain duduklah!" Sing jengah dan menyuruh Wain untuk kembali duduk.

"Ck!" Wain menurut sambil berdecak sinis.

"O ya, aku barusan pesan ayam goreng. Kau suka ayam goreng kan, Zayyan?" Ucap Davin.

"He-euh," Zayyan mengangguk.

"Good, berarti aku nggak salah pesan," ucap Davin lagi.

"Beer atau soju?" Wain menanyakan minuman yang di pesan oleh Davin.

"Soju," jawab Davin.

"Oke," balas Wain.

Di bawah meja, Zayyan menoel tangan Sing. Sing pun menoleh, karena terkejut dengan tindakan Zayyan yang tak biasa itu.

"Nakal juga ya kamu!" Goda Sing setengah berbisik pada Zayyan. Matanya mengerling pada Zayyan.

Zayyan merotasi matanya jengah. "Aku bukannya bermaksud menggodamu," bisik Zayyan ke telinga Sing.

Davin dan Wain memicingkan matanya curiga melihat Zayyan yang sedang berbisik pada Sing. Sepertinya mereka tak suka.

"Lalu kau mau apa, hmm?" balas Sing dengan nada menggoda.

"Ayo kita pergi dari sini, aku tidak nyaman, Sing. Ayo cepat bawa aku ke perusahaanmu saja, aku ingin segera melakukan interview," rengek Zayyan di telinga Sing.

"Nanti saja interviewnya, aku ingin bersenang-senang dulu dengan teman-temanku," jawab Sing.

Zayyan nampak kesal dengan jawaban Sing. Namun ia juga tak punya pilihan lain selain menuruti perkataan Sing. Zayyan berpikir jika seandainya ia memilih pergi saat ini, maka itu sama saja artinya dia akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan dari Sing. Oleh sebab itulah, Zayyan mencoba bertahan.

Sweet Friend (Xodiac SingZay)Where stories live. Discover now