Chap 7 ~ Apa Yang Dilakukan Sing?

673 72 105
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Ya pakai bibir kamu."

"Ha??? Maksudnya????" Zayyan terbelalak.

Sing malah terkekeh melihat tampang polos Zayyan yang kaget hanya karena ucapannya barusan.

"Hmm...kayaknya aku harus sedikit bersabar. Kalau aku terlalu frontal, nanti yang ada dia malah kabur. Nih bocah polos banget. Apa jangan-jangan dia belum pernah ciuman, ya?" Batin Sing sambil mengamati bibir Zayyan.

"I-Isanim, maksudnya tadi gimana ya? Kok diam?" Tanya Zayyan lagi, karena Sing tak lekas menjawabnya. Jujur saja Zayyan yang polos masih merasa bingung dengan ucapan Sing tadi.

"Enggak, aku tadi cuma bercanda. Kamu jangan ketakutan gitu dong Zayyan, aku nggak bakalan nyuruh kamu yang aneh-aneh kok," ucap Sing.

Zayyan pun menghela napas lega. "Syukurlah, kirain dia mau ngapain," batin Zayyan, meski dirinya belum tahu pasti apa maksud dari ucapan Sing sebelumnya.

"Zayyan kamu duduk di sofa dulu sana, nanti aku akan suruh pegawaiku untuk menyiapkan meja kerja untukmu."

"Baik, Isanim."

Zayyan pun duduk di sofa yang tersedia di dalam ruangan kerja Sing yang cukup luas itu.

Sementara Sing kini kembali fokus ke laptopnya.

Hening. Zayyan tak tahu harus melakukan apa. Dia mengedarkan pandangnya ke seluruh ruangan kerja Sing. Ia mengagumi semua furniture dan dekorasi ruangan yang menurutnya sangat artistik dan juga mewah itu. Ruangan itu juga sangat bersih, rapi, nyaman dan sejuk karena ada AC di dalamnya. Wangi bunga segar dari pengharum ruangan itu pun membuat Zayyan semakin nyaman dan betah berlama-lama di sana meskipun dirinya hanya diam saja.

Saking nyamannya Zayyan duduk di ruangan itu, lama kelamaan dirinya jadi mengantuk.

Di tengah kegiatannya, Sing pun diam-diam melirik ke arah Zayyan yang terlihat sedang mengantuk itu. Namun anehnya Sing pun tidak marah. Ia malah sengaja menunggu sampai Zayyan benar-benar tertidur pulas.

"Padahal masih pagi, tapi dia sudah merasa ngantuk. Ah, dasar Zayyan!" Batin Sing gemas.

Mata Zayyan mulai terkatup, kepalanya terjatuh ke sandaran sofa. Namun sesekali dirinya tersadar dan menegakkan posisi duduknya kembali. Saat ia melihat ke arah Sing, Sing pun berpura-pura sibuk, sehingga Zayyan merasa aman karena pikirnya Sing tidak mengetahui jika dirinya sempat tertidur.

Namun rasa kantuk itu kembali menderanya. Zayyan berusaha kuat untuk menahan rasa kantuknya, namun apalah daya, suasana kantor Sing yang begitu nyaman membuatnya kembali terhanyut dalam rasa kantuknya.

Dan akhirnya, Zayyan pun benar-benar tertidur di sofa.

Suara deru napas Zayyan yang teratur menandakan bahwa Zayyan kini benar-benar telah terlelap. Sing pun tersenyum penuh kemenangan.

"Yups! Inilah saatnya!" Sing menyeringai.

Sing pun menutup laptopnya dan berjalan menuju ke tempat Zayyan berada.

Sejenak Sing memandangi wajah damai Zayyan.

Sing menyentuh dagu Zayyan dan membelai pelan pipinya. "Hmm...kau imut juga!" Gumamnya.

Sing hendak membopong tubuh Zayyan, namun tiba-tiba...

Tokk...tokk...tokkk...

"Permisi, Isanim. Ini Soodam, boleh saya masuk?" Ucap Soodam dari luar pintu.

Sweet Friend (Xodiac SingZay)Where stories live. Discover now