Chap 19~ Cemburu

447 44 94
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Sudah hampir tiga puluh menit, namun Zayyan tak kunjung kembali ke ruangan bersama Leo. Sing mulai gelisah, jadi ia memutuskan untuk memeriksa ke luar ruangan.

Sesampainya di luar ruangan, dirinya heran karena tak mendapati Zayyan mau pun Leo di sana, kecuali Soodam yang sedang asik menikmati makan siangnya sambil ber-chit chat ria dengan seseorang di ponselnya.

"Ekhem, Soodami. Maaf, aku mengganggu waktu istirahatmu," ucap Sing yang mengagetkan Soodam.

Soodam pun terkesiap dan hampir tersedak makanannya, karena kaget.

"I-Iya Isanim, uhukk...uhukk...uhukk...!" Soodam pun terbatuk-batuk.

"Ng...sorry ya aku mengagetkanmu, Dami. Minumlah dulu!" Sing merasa bersalah.

Soodam pun segera meminum air mineral di gelasnya. Setelah tenang, ia pun kembali menatap bos muda tampannya itu.

"Ada apa, Isanim? Kenapa kau masih di sini? Ku pikir Isanim sudah pergi mencari makan di luar," cerocos Soodam.

"Ck! Kau ini bagaimana sih Soodam, dari tadi aku kan belum melewati meja kerjamu, jadi itu berarti aku belum pergi ke mana pun dan masih berada di dalam ruangan. Memangnya kau pikir aku bisa menghilang, lalu seketika muncul di restoran apa?"

"Eh iya ya, hehehe...," Soodam nyengir.

"Ng...aku mau tanya, tadi Zayyan dan Leo bukannya ada di sini ya? Tapi kok sekarang nggak ada?"

"Ng...tadi...," Soodam loading sejenak, sambil mengingat. "Ng...tadi itu...Tuan Muda Leo dan Zayyan pas ketemu, mereka langsung berpelukan di depan sini! Iya di sini!" Soodam menceritakan dengan detail, tanpa di minta oleh Sing.

"Pelukan??" Pekik Sing.

"Iya, Isanim, mereka pelukan. Mereka kelihatan akrab banget, pokoknya kayak bestie gitu!"

"Terus?"

"Terus mereka ngobrol tuh sebentar, tapi aku nggak ingat mereka ngobrol apaan tadi. Tapi yang jelas, aku lihat tadi Tuan Muda Leo menggandeng tangan Zayyan menuju ke lift," cerita Soodam.

"Mereka pergi?"

"Iya, Isanim."

"Ke mana?"

"Nggak tahu deh ke mana, habisnya mereka nggak bilang tuh!"

"Aishh!" Sing mengusak rambutnya kesal. Ia lalu kembali ke ruangannya.

Di dalam ruangan, Sing mondar mandir sambil mengomel sendiri.

"Kok bisa-bisanya Zayyan ninggalin aku? Padahal tadi kan dia yang memintaku untuk mau makan bertiga bareng Leo. Begitu aku udah setuju, eh malah aku yang ditinggal!"

"Ck! Gimana sih Zayyan, kok kamu tega banget? Padahal aku kan pacar kamu, tapi kamu nggak ngehargain aku, dan malah main pergi aja kayak gitu!"

Sing pun mencoba menghubungi Zayyan, namun ternyata ponsel Zayyan berbunyi di dalam ruangan, dan itu berarti Zayyan tadi tidak membawa ponselnya saat pergi bersama Leo.

"Aishh!!" Sing merasa frustasi. Dia mulai mencari cara untuk menemukan Zayyan segera.

Lalu ia pun memutuskan untuk menghubungi security perusahaan.

"Pak, tolong cek CCTV sekarang juga dan cari di mana keberadaan adikku Leo dan juga sekretarisku Zayyan, lalu kabari aku secepatnya!" Titah Sing melalui interkom.

"Baik, Sing Isanim, akan segera saya laksanakan," jawab security tersebut.

Tak lama kemudian, security tersebut menghubungi Sing dan memberitahukan di mana posisi Leo dan Zayyan saat ini berada.

Sweet Friend (Xodiac SingZay)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora