Chap 42 - Menginap

278 36 108
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Di dalam perjalanan pulang, saat berada di mobil, tanpa sengaja Zayyan melihat kedai penjual tanghulu di pinggir jalan.

Zayyan jadi teringat kala dirinya pernah melemparkan tanghulu pemberian Sing, saat mereka bertengkar di rooftop kala itu. Dan itu membuatnya kini merasa bersalah.

"Sing," ucap Zayyan.

"Ya chagi, ada apa?" Sahut Sing lembut.

"Lihat, di depan sana ada kedai kecil penjual tanghulu!" Zayyan menunjuk ke arah yang di maksud.

"Kau mau tanghulu?"

"Eum," Zayyan mengangguk imut.

Sing pun tersenyum, lalu meminggirkan mobilnya.

Mereka berdua pun turun untuk membeli beberapa buah tanghulu. Kemudian menikmatinya sejenak di pinggir jalan, sebelum kembali ke mobil.

"Mmm...enak banget!" Seru Zayyan senang.

Sing terharu melihatnya, ia senang karena Zayyan menikmati tanghulu tersebut, dan tidak menolaknya lagi seperti saat di rooftop. Karena bagaimana pun Sing juga masih mengingat kejadian waktu itu.

Setelah selesai menghabiskan jajanan tanghulunya, keduanya pun kembali meneruskan perjalanan.

***

Kini mereka telah tiba di Seoul. Setelah memarkirkan mobilnya di dekat gang, Sing pun mengantarkan Zayyan ke unit apartemennya.

Saat ini waktu telah menunjukkan pukul 00.05 KST. Sudah tengah malam, dan suasana di sekitar gedung apartemen Zayyan sudah sepi. Dan sepertinya Ny. Won, Hyunsik, dan Gyumin pun telah tertidur.

Keduanya berhenti tepat di depan pintu unit apartemen yang ditempati Zayyan dan keluarganya.

"Zayyan...," Sing seolah berat melepaskan genggaman tangannya pada Zayyan.

"Nde?" Zayyan menatap kekasihnya. Dirinya pun memiliki firasat yang tidak enak saat ini.

"Aku minta maaf ya, atas semuanya yang pernah kulakukan padamu."

"Kenapa minta maaf lagi? Aku kan sudah memaafkanmu. Malahan sekarang akulah yang merasa sangat bersalah padamu, karena telah menduakanmu dengan Ouyin."

Tangan Sing terulur, membelai surai Zayyan, serta merapikan anak rambutnya.

"Zayyan, janji ya kau akan selalu tersenyum dan bahagia apa pun yang terjadi."

"Kamu ngomong apa sih? Dari tadi siang ngomong kayak gini terus? Apa maksudnya?" Zayyan merasa heran.

"Enggak maksud apa-apa kok. Cuma mau ngingetin aja biar kamu nggak lupa untuk selalu bahagia."

"Aku sudah cukup bahagia kok sama kamu, Sing. O ya, makasih banyak ya atas hari ini. Aku bahagia menghabiskan waktu bersamamu."

"Aku juga bahagia, Zayyan. Dan aku tak akan melupakan hari ini. Aku akan selalu mengingatnya," Sing lalu menarik Zayyan ke dalam pelukannya.

Sing memeluk Zayyan dengan begitu erat dan hangat, seolah tak ada hari esok lagi baginya.

Dan tanpa Zayyan ketahui, saat ini Sing kembali meneteskan air matanya. Sing menangis dalam diam, ia tak ingin Zayyan tahu kesedihan yang dirasakannya saat ini.

Zayyan pun memejamkan matanya, menikmati pelukan hangat dari si pemilik hatinya.

Setelah sekian menit, Sing pun diam-diam menghapus air matanya, baru setelah itu melepaskan pelukannya.

Sweet Friend (Xodiac SingZay)Where stories live. Discover now