Chap 15~ Perkara Beliin Baju

440 44 73
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

"Yakk! Zayyan-aahh...apa yang sedang kalian lakukan?!!!" Sing berteriak emosi di muka pintu.

Sontak Zayyan dan Wain pun menoleh ke arah Sing dengan tatapan terkejut.

"Si-Sing???" Pekik Zayyan. Mata Zayyan membulat sempurna.

Sing berlari ke arah Wain dan langsung mencengkeram kerah Wain dengan kuat.

"Apa yang kau lakukan pada Zayyanku, hah?!" Geram Sing pada Wain dengan tatapan penuh emosi.

Wain tersenyum kecut. "Zayyanmu katamu? Yang benar saja! Kau lupa apa yang sedang kita lakukan?" Wain berbicara dengan penuh arti, membuat Zayyan sedikit bingung dengan apa maksud ucapannya.

Sing yang paham, perlahan melepaskan tangannya dari kerah Wain. Ia menghela napas sejenak, berusaha untuk menenangkan dirinya. Tentu saja ia tak ingin rahasianya dengan Wain terbongkar di depan Zayyan, jika ia tak lekas melepaskan cengkeramannya.

"Katakan padaku apa yang sedang kalian berdua lakukan? Kenapa Zayyan tidak memakai baju lengkap dan jadi setengah telanjang seperti ini?" Sing mengulangi pertanyaannya secara detail, namun kali ini dengan nada bicara yang sedikit lebih rendah. Sing berusaha menguasai emosinya.

"Ng...tadi baju atasanku dan celana panjangku ketumpahan jus jeruk, jadinya basah, terus kata Wain suruh buka aja. Ya udah aku buka deh bajuku," Zayyan menjelaskan dengan tampang polosnya.

"Benarkah begitu?" Sing memicingkan matanya kepada Wain. Ia masih curiga pada sahabatnya itu.

"Iya, benar. Nih lihat pakaian Zayyan basah, kan?" Wain menunjukkan t-shirt berwarna putih dan celana hitam panjang milik Zayyan yang dipegang olehnya saat ini.

Sing pun melihat ke arah pakaian tersebut. "Oh," timpal Sing singkat. Dirinya baru percaya setelah melihatnya.

"Terus mau kau apakan pakaian Zayyan ini?" Tanya Sing.

"Barusan aku mau buang, terus aku mau belikan yang baru," jawab Wain.

"Nggak usah, biar aku aja yang beliin baju untuk Zayyan!" Ucap Sing.

"Nggak usah! Aku aja! Kan Zayyan ketumpahan jusnya di kafeku, jadi akulah yang harus bertanggung jawab buat beliin baju dia!" Ucap Wain.

"Nggak...nggak...nggak! Aku aja yang beliin baju buat Zayyan!" Sing memaksa.

"Aku aja!" Wain pun tak mau kalah.

"Aku!" Ucap Sing.

"Aku!" Wain tetap bersikukuh.

"Tidak! Aku!" Ucap Sing.

"Aku aja!" Ucap Wain. Keduanya berdebat sengit.

"Stop! Stop! Kalian berdua kenapa pada berebut pengen beliin aku baju sih? Udah gini aja, pakaianku kan cuma kena jus jeruk. Tinggal dicuci sebentar, jemur, setrika, terus aku pakai lagi, udah beres kan? Jadi kalian nggak perlu repot-repot beliin baju baru buat aku segala!" Zayyan menghentikan perdebatan kedua pemuda tampan di hadapannya itu.

"Ya nggak bisa gitu dong Zayyan, kalau kamu nungguin baju kamu di cuci sampai kering, kelamaan! Bisa-bisa nanti kamu masuk angin, kalau kelamaan nggak pakai baju. Makanya aku harus beliin kamu baju," ucap Wain.

"Zayyan, baju kamu udah kotor dan basah. Jadi lebih baik dibuang saja dan ganti yang baru. Nah jadi biar aku aja yang beliin kamu baju baru ya? Kamu mau kan pakai baju yang aku beliin, hm?" Sing berbicara sambil menatap lembut pada Zayyan, membuat Zayyan hampir melayang karena suara dan tatapan Sing. Apalagi Sing seperti sengaja meluluhkan hati Zayyan dengan sedikit tebar pesona melalui tatapan dan senyum tipisnya yang manis.

Sweet Friend (Xodiac SingZay)Where stories live. Discover now