Chap 23 ~ Pilihan Sing

401 45 114
                                    

Typo ✌️

Happy reading

*
*

Zayyan menatap nanar kepada kedua orang itu. Namun Sing nampaknya belum menyadari jika Zayyan saat ini telah ke luar dari dalam toilet dan menyaksikan kejadian tersebut.

Dengan reflek rupanya Sing malah mendorong tubuh Bona yang tadi memeluknya sehingga menjauh darinya.

"Sing, kamu apa-apaan sih?" Pekik Bona tak terima dengan perlakuan Sing barusan.

"Kamulah yang apa-apaan, Bona, datang-datang main peluk aja!" Omel Sing.

Sementara Zayyan masih berdiri mematung menyaksikan perdebatan keduanya.

"Emang kenapa kalau aku meluk kamu? Nggak boleh, hah?!" Protes gadis bernama Kim Bona itu.

Sing menghela napas. "Bona, jaga jarak denganku, please!"

"Tapi Sing, aku sudah sangat rindu kamu. Aku udah cukup bersabar loh, kamu ngerti nggak sih?" Bona mengungkapkan rasa rindunya.

Sing hanya diam menatap Bona, ia tak tahu harus bersikap bagaimana pada gadis yang sudah lama hilang dari hati dan pikirannya itu.

"Ekhem! Maaf aku mengganggu kalian, tapi...apakah kalian sudah selesai bicara?" Zayyan tiba-tiba bersuara sambil berjalan menghampiri, yang tentu saja membuat Sing dan Bona terkejut.

Lalu dengan percaya dirinya, Zayyan pun berdiri di samping Sing dengan posisi tubuhnya yang menempel pada Sing. Zayyan sengaja melakukan itu, sebagai bentuk kepemilikannya terhadap Sing. Itu karena setahu Zayyan, Sing dan Bona memang sudah putus.

Tentu saja Bona tidak suka melihat hal itu, namun dirinya kembali teringat akan perjanjiannya dengan Sing beberapa waktu lalu. Sehingga ia pun terpaksa menahan hatinya untuk tidak marah.

Zayyan sedikit membungkuk pada Bona hanya demi menunjukkan sikap sopan santunnya sebagai sesama orang Korea.

"Zayyan kamu sudah selesai di toiletnya?" Sing bertanya sambil menatap lembut pada Zayyan, hal itu membuat hati Bona terasa sakit.

"Iya, Sing. Aku sudah selesai," jawab Zayyan.

"Ng...kalau begitu kamu tunggu aku di mobil saja ya, aku mau bicara empat mata dulu dengan Bona," ucap Sing.

Mendengar itu Zayyan pun langsung merengut imut, seperti tidak setuju.

"Ayolah, Zayyan. Aku cuma sebentar kok, nanti aku akan segera menyusulmu. Mau ya?!" Bujuk Sing sambil mengusap lembut pipi Zayyan di hadapan Bona.

Zayyan pun luluh, lalu mengangguk. Sing pun memberikan kunci mobilnya pada Zayyan, lalu kemudian Zayyan pun pergi ke area parkir mobil.

Setelah Zayyan pergi, Sing mengajak Bona ke tempat lain yang lebih nyaman untuk berbicara.

"Sing, aku kangen banget!" Lagi-lagi Bona memeluk Sing. Namun sayangnya Sing kembali mendorongnya agar menjauh.

"Sing!!" Pekik Bona kesal. "Kamu kenapa sih? Kok berubah banget sekarang dan semenjak kamu main taruhan sama kedua teman kamu itu, kamu jadi benar-benar menjauhiku. Kamu udah nggak pernah angkat telepon dariku dan semua pesanku pun tidak ada yang kau balas!" Bona mulai menumpahkan semua uneg-unegnya yang ia rasakan selama beberapa waktu belakangan ini.

"Maaf, itu karena aku sibuk. Aku banyak kerjaan di kantor," Sing beralasan.

"Banyak kerjaan di kantor atau lagi sibuk ngerjain taruhan buat dapatin Zayyan, huh?" Sindir Bona.

"Dua-duanya."

"Kalau begitu sekarang udah selesai belum main taruhannya?"

"Udah."

Sweet Friend (Xodiac SingZay)Where stories live. Discover now