PART 38 - PERTARUNGAN TAK TERHINDARKAN

407 34 10
                                    

[DISCLAIMER WARNING]

- R15+ "Young Adult AU Thriller"
- AU! BLOOD! Bijak dalam MEMBACA!
- THRILLER! MYSTERY! GORE! ANGST! Pikir 2 kali!
- Saya hanya MEMINJAM CHARACTER!
- OUT OF CHARACTER (OOC)
- BoBoiBoy belongs only to MONSTA!
- This story exists HARSH WORDS!
- Watch out for the SECRET ENDING!
- Plagiarism and copying of this story is prohibited!
- This story has a Prequel and Sequel story!

»»--⍟--««

Happy Reading!

»»--⍟--««

Tak lama setelah itu, Gentar masuk ke dalam dengan tergesa-gesa. Ia langsung mengecek seluruh tubuh Sopan, mencari tanda-tanda cedera.

Gentar bertanya dengan cemas, "Lo gak papa, 'kan? Lo di apain sama berandal sialan itu?"

Sopan menjawab dengan lega, "Gue baik-baik aja, Bang."

Namun, Gentar tetap khawatir dan ingin memastikan keadaan Sopan. Ia bertanya dengan penuh perhatian, "Yakin?"

Sopan menggeleng, "Ada sesuatu yang terjadi, tapi gue baik-baik aja."

Sopan mengungkapkan bahwa ada insiden atau masalah yang dialaminya, tetapi ia ingin menegaskan bahwa ia baik-baik saja. Sedari tadi, Alva memilih untuk menjaga jarak dari Gentar dan Sopan yang sedang asyik berbincang.

Gentar dengan perhatian yang tulus tanpa sengaja melihat kaki Sopan, khususnya ujung kain celana pakaian rumah sakit yang tergulung sedikit. Tanpa disadari oleh Sopan, Gentar melihat luka memar dan lebam di kedua kaki Sopan setelah menggulingkannya sampai ke atas lutut. Ia terkejut dan khawatir dengan apa yang ia temukan.

Dengan nada khawatir, Gentar bertanya, "Pan, lo ... jawab gue, ini luka apa? Lo jangan tipu gue lagi, gak bakal mempan tahu gak?"

Sopan dengan jujur menjawab, "Gue disiksa lagi sama dia, Bang."

Gentar terbelalak dan emosi melihat adiknya dalam keadaan seperti itu. Ia mengumpat sejadi-jadinya, marah bercampur dengan kesedihan yang mendalam, tidak bisa menyembunyikan perasaannya.

Sopan melihat kakak laki-lakinya itu frustasi, membelakangi dirinya. "Bang, sorry, harusnya gue gak lari dari rumah sakit."

---

09 Maret 2024

03:20 AM

Di ruang VVIP No. 409, Sopan sedang sibuk mengetik pesan di ponselnya. Dengan nada khawatir, ia bertanya kepada Abangnya, Gentar. "Bang, belum kelar urusannya?"

"Cari dia sampai dapet!"

Sopan tersentak, seakan-akan ia menyadari siapa orang-orang tersebut. Tentu saja, mereka adalah orang-orang yang sama yang pernah berusaha menculiknya sebelumnya.

"Gue harus cabut dari sini," gumam Sopan seraya melepas infus secara paksa.

Sopan sedikit merasakan rasa sakit yang melanda seluruh tubuhnya setelah ia memaksa melepas semua peralatan medis yang ada di tubuhnya, mulai dari selang oksigen yang ada di hidungnya dan tulang infus di tangannya, namun tetap ada bekas-bekas peralatan medis yang belum dilepas dan terpasang di dadanya.

Sedikit menahan rasa sakit di sekujur tubuhnya, Sopan berkata, "Sial. Gak akan ada habisnya kalau berandal sialan itu selalu nambah anak buahnya buat culik gue. Gue gak mau jadi beban buat Bang Gentar."

THE SECRET ACADEMY Where stories live. Discover now