PART 06 - JEJAK MISTERIUS

179 31 8
                                    

[DISCLAIMER WARNING]

- R15+ "Young Adult AU Thriller"
- AU! BLOOD! Bijak dalam MEMBACA!
- THRILLER! MYSTERY! GORE! ANGST! Pikir 2 kali!
- Saya hanya MEMINJAM CHARACTER!
- OUT OF CHARACTER (OOC)
- BoBoiBoy belongs only to MONSTA!
- This story exists HARSH WORDS!
- Watch out for the SECRET ENDING!
- Plagiarism and copying of this story is prohibited!
- This story has a Prequel and Sequel story!

»»--⍟--««

Happy Reading!

»»--⍟--««

Di CrimiCafé, suasana hening merayapi setiap sudut, memecah kesunyian dengan intensitas masalah yang muncul antara Frost dan Rimba. Sebuah pertengkaran yang seharusnya menjadi hujan es, kini berubah menjadi diskusi serius yang menarik perhatian semua orang di kafe itu.

"Diam aja gak bakal ngubah apa-apa, Bang," ujar Glacier dengan nada cemas, mencoba meredakan ketegangan.

"Gue tahu lo lagi ada masalah, Bang," tambah Supra, mencoba memahami situasi.

Frost, dengan tatapan tajam, menunjuk Rimba, "Gue curiga sama nih anak. Lo semua tahu Halilintar, 'kan?"

"Si Kulkas itu?" sahut Gopal, mencoba mengikuti alur pembicaraan.

"Kenapa emang sama tuh anak?" tanya Fang, mencari klarifikasi.

"Gue yakin dia Ketua OISI," tegas Frost dengan keyakinan.

"Udah gue bilang Halilintar itu Ketua Club Taekwondo, bukan Ketua OISI!" protes Rimba, mencoba membela sahabatnya.

"Gak ada yang tahu, Rim. Bisa aja, 'kan?" sergah Frost, meyakinkan orang-orang di sekitarnya.

"Wait, kok bisa Halilintar jadi Ketua OISI? Frost, lo yakin?" tanya Solar, membutuhkan penjelasan lebih lanjut.

Seakan ikut menggali fakta untuk memastikan, Thorn memotong percakapan, "Sebutin 3 fakta logic tentang dia."

"His intelligence, his attitude, and that he's an Advanced-Level Student," jawab Frost tanpa ekspresi.

"Maksud lo, sikapnya yang kek kulkas itu nunjukkin kalau dia misterius," duga Gempa, mencoba mencerna informasi.

"Kecerdasannya nunjukkin kalau dia pantes jadi Ketua OISI di akademi," tambah Fang, memberikan sudut pandangnya.

"Mahasiswa Tingkat Lanjutan itu punya makna, jadi Ketua OISI emang harus dari Mahasiswa Tingkat Lanjutan. Di tingkat ini, mereka jadi super senior, apalagi kalo udah bahas sistem, peraturan, sama kurikulum akademi," terang Solar, mencoba menyusun puzzle informasi yang diterima.

Di akhir pembicaraan, keheningan kembali melanda CrimiCafé, namun kali ini tidak lagi dipenuhi ketegangan. Keputusan untuk membentuk anggota baru guna menyelidiki lebih lanjut pun diambil, membawa nuansa rahasia dan ketertarikan baru ke dalam masalah mereka.

"Kalau si Kulkas itu emang Ketua OISI, ngapain dia pake nyembunyiin identitas segala sih anjir, kek jadi makin gak bener nih kampus, banyak misteri. Ya gak sih, bro," timpal Gopal.

"Toh juga selama ini dia emang jenius, 'kan?"

"Shut up! Gue udah putusin. Gue akan buat lo semua gabung di Investigator Circle," ajak Solar.

"Yakin, Lar? Bukannya lo harus minta izin dulu sama Ketua OISI?"

Solar menjawab, "Justru kita butuh Ketua OISI. Kita harus berani langgar aturan di akademi ini demi ketemu sama dia."

THE SECRET ACADEMY Where stories live. Discover now