PART 25 - KODE RAHASIA

130 27 3
                                    

[DISCLAIMER WARNING]

- R15+ "Young Adult AU Thriller"
- AU! BLOOD! Bijak dalam MEMBACA!
- THRILLER! MYSTERY! GORE! ANGST! Pikir 2 kali!
- Saya hanya MEMINJAM CHARACTER!
- OUT OF CHARACTER (OOC)
- BoBoiBoy belongs only to MONSTA!
- This story exists HARSH WORDS!
- Watch out for the SECRET ENDING!
- Plagiarism and copying of this story is prohibited!
- This story has a Prequel and Sequel story!

»»--⍟--««

Happy Reading!

»»--⍟--««

Global Hospital Center pada pukul 00:15 terasa hening, hanya terganggu oleh desiran mesin dan langkah kaki perawat yang lembut. Seorang remaja perempuan terbaring lemah di tempat tidur rumah sakit, pakaian putihnya terlihat mencolok di ruangan yang sebagian besar redup. Infus terpasang di tangannya, mencerminkan perjuangan yang tak terlihat.

"Ya, gue mau balik aja deh, gue udah gak papa," pintanya dengan suara lemah.

"Ying, jangan maksain diri lo. Lo udah kayak gini, jaga mental dan fisik lo, gue gak mau lo sakit," jawab Yaya, menasehati sahabatnya dengan nada prihatin.

"Gue janji gak bakal gunain kemampuan gue, Ya. Kalau keadaan gue gini, kemampuan gue gak bakal bereaksi kok," jelasnya, mencoba meyakinkan Yaya.

"Yakin? Gue gak mau ambil resiko aja, masih ada yang lain kok, Ying. Lo di sini aja," ucap Yaya dengan keras kepala.

"Tapi, Ya ...," Ying terhenti dalam kebingungannya.

"Jangan nekat, Ying, dokter bilang apa tadi, kalau lo itu bisa kecapean karena gunain kemampuan lo secara berlebihan," jelas Yaya dengan nada tegas.

Ying terdiam sejenak, kemudian berkata, "Oke, tapi izinin gue bahas soal hasil autopsi lo, yang meriksa mayat Kak Felicia bulan lalu. Gimana hasilnya?"

"Kalau itu ... gue belum bisa sepenuhnya mecahin, dan arti kode yang diberikan sama Kak Felicia, membentuk kode '7'. Gue butuh anggota SI12 untuk bantu gue lagi sih," jelas Yaya serius, mengungkapkan potensi bahaya yang mungkin mengintai.

Ying mengangguk mengerti. "Oke, Ya. Gue akan tetep di sini." Dia memandang infus yang terpasang di tangannya dengan ekspresi ragu.

Yaya menepuk pundaknya lembut. "Lo udah buat keputusan yang tepat. Istirahatlah dengan baik."

Mereka berdua terdiam sejenak, membiarkan keheningan ruangan menyatu dengan pikiran mereka yang penuh pertimbangan. Ying akhirnya berkata dengan suara serak, "Gue gak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya, Ya."

Yaya menyentuh tangan Ying dengan penuh kelembutan. "Kita akan selesaiin masalah ini sama-sama. Lo gak sendirian, Ying."

Mata mereka bertemu dalam kebersamaan yang penuh makna, mengungkapkan kekuatan persahabatan yang mengikat mereka. Yaya dan Ying saling memahami bahwa mereka akan berjuang menghadapi tantangan yang ada, dengan saling mendukung dan melindungi satu sama lain.

"Kalau gitu, gue tinggal bentar ya, lo tiduran aja, lo mau apa, gue bawain makanan kalau lo laper," pesan Yaya, kemudian beranjak dari tempat duduknya.

"Gue mau soup sama buah aja sih, Ya," kata Ying.

"Oke. Bentar, ya," Yaya kemudian meninggalkan ruangan rawat inap Ying yang berada di VVIP No. 707.

❖❖❖

Sanctuary Café merupakan oasis ketenangan yang bersarang di tengah kesibukan Global Hospital Center. Kafe ini menyediakan tempat peristirahatan yang sangat dibutuhkan bagi pasien, pengunjung, dan staf medis yang bekerja di rumah sakit.

THE SECRET ACADEMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang