PART 26 - DUEL KEGELAPAN

126 24 8
                                    

[DISCLAIMER WARNING]

- R15+ "Young Adult AU Thriller"
- AU! BLOOD! Bijak dalam MEMBACA!
- THRILLER! MYSTERY! GORE! ANGST! Pikir 2 kali!
- Saya hanya MEMINJAM CHARACTER!
- OUT OF CHARACTER (OOC)
- BoBoiBoy belongs only to MONSTA!
- This story exists HARSH WORDS!
- Watch out for the SECRET ENDING!
- Plagiarism and copying of this story is prohibited!
- This story has a Prequel and Sequel story!

»»--⍟--««

Happy Reading!

»»--⍟--««

Suasana kampus pada pukul 01:00 di Lantai 2 terasa sunyi. Fasilitas olahraga dan kesehatan seperti kolam renang indoor, lapangan sepak bola, lapangan basket, dan lapangan atletik terlihat sepi. Di sudut kolam renang, Taufan duduk sendirian, memandang air yang tenang dengan tatapan kosong. Sejak insiden ruang OISI terbakar secara tiba-tiba, Taufan merasa gelisah. Sebagai mahasiswa baru, dia merasa ada yang tidak beres di kampus ini. Pikirannya melayang-layang, mencoba memecahkan misteri di balik kasus yang belum terselesaikan tersebut.

Taufan melanjutkan lamunannya sembari mengingat-ingat momen-momen berharga yang telah dia lalui bersama teman-temannya di kampus ini. Dia teringat saat mereka berjuang bersama dalam tugas-tugas kelompok yang rumit, menghadapi ujian-ujian sulit, dan merayakan keberhasilan bersama setelah melewati semester yang melelahkan.

Sambil memandang kolam renang yang tenang, Taufan tersenyum kecil. Dia mengingat saat-saat temannya berenang bersama di sini kecuali dirinya, dia tertawa dan bercanda tanpa beban. Mereka juga sering menghabiskan waktu di lapangan olahraga, bermain sepak bola, basket, atau berlari di lapangan atletik. Semua itu menjadi bagian tak terpisahkan dari kenangan indah yang mereka bagi bersama.

Taufan merasa bahwa tujuannya berkuliah di kampus ini bukan hanya untuk mendapatkan gelar atau pengetahuan akademik semata. Baginya, kampus ini adalah tempat di mana dia bisa bertemu dengan orang yang dia cari, Halilintar, teman baiknya sejak kecil. Sosok laki-laki itu adalah sosok yang selalu memberikan semangat dan inspirasi dalam perjalanan kuliah Taufan saat ini. Dia adalah sumber motivasi bagi Taufan untuk terus berjuang dan menghadapi tantangan di kampus ini.

"Dia pasti ada di sini," gumam Taufan dalam hati. Keyakinannya terhadap kehadiran Halilintar di kampus ini membuatnya semakin termotivasi untuk menyelesaikan kasus misterius yang mengganggu pikirannya. Dia ingin menyelesaikan masalah ini bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk teman-temannya dan untuk menjaga integritas kampus ini.

Dengan tekad yang semakin kuat, Taufan bangkit dari duduknya dan berjalan menuju pusat kesehatan. Dia tahu bahwa di sana, dia akan menemukan kekuatan dan semangat baru untuk menghadapi tantangan yang menantinya.

Taufan melangkah masuk ke pusat kesehatan dan memasuki ruangan yang penuh dengan obat-obatan. Matanya terpaku pada sebuah blazer yang tertinggal di tempat tidur. "Ini pasti alasan Thorn ngelepas blazer miliknya, karena Solar tadi istirahat di ruangan ini," gumam Taufan sambil mengamati sekeliling.

Dia melangkah ke seluruh sudut ruangan, penasaran dengan apa yang ada di dalamnya. Akhirnya, dia menemukan sebuah pintu yang membuat rasa ingin tahunya semakin kuat. Tanpa ragu, Taufan membuka pintu tersebut dan terkejut melihat sebuah ruang rahasia di dalamnya.

Di ruangan itu, ada sebuah meja besar yang dilengkapi dengan monitor, dua komputer, dan sebuah laptop. Di belakang meja, ada dinding yang ditutupi oleh selembar kain. "Apa yang ada di balik kain ini?" pikir Taufan sambil membuka kain tersebut.

Ternyata, di balik kain itu terdapat sebuah papan persegi panjang yang terpasang di dinding ruang medis tersebut. Taufan merasa semakin penasaran dengan apa yang ada di papan tersebut.

THE SECRET ACADEMY Where stories live. Discover now