PART 29 - PERTARUHAN SAI

75 20 7
                                    

[DISCLAIMER WARNING]

- R15+ "Young Adult AU Thriller"
- AU! BLOOD! Bijak dalam MEMBACA!
- THRILLER! MYSTERY! GORE! ANGST! Pikir 2 kali!
- Saya hanya MEMINJAM CHARACTER!
- OUT OF CHARACTER (OOC)
- BoBoiBoy belongs only to MONSTA!
- This story exists HARSH WORDS!
- Watch out for the SECRET ENDING!
- Plagiarism and copying of this story is prohibited!
- This story has a Prequel and Sequel story!

»»--⍟--««

Happy Reading!

»»--⍟--««

Beliung segera melihat jam digital di pergelangan tangannya. Jarum jam menunjukkan pukul 02:00 dini hari. Beliung mengeratkan genggamannya pada kalung adiknya, lalu menatap sosok pria yang tiba-tiba muncul dari kegelapan.

"Lama tak berjumpa, Beliung," ujar pria itu dengan nada dingin.

Beliung menyipitkan matanya, berusaha mengenali sosok pria itu. "Siapa kau? Apa yang kau lakukan di sini?"

Pria itu terkekeh pelan. "Kau masih saja tidak mengenaliku, Beliung? Padahal kita dulu sangat dekat."

Sai menatap Beliung dan pria itu bergantian, merasa semakin was-was dengan situasi ini.

"Jangan coba-coba macam-macam," geram Beliung. "Katakan apa maumu!"

Pria itu melangkah semakin mendekat, membuat Sai refleks mundur selangkah.

"Aku hanya ingin menyampaikan satu pesan untukmu, Beliung," ujarnya dengan nada mengancam. "Jangan pernah mencoba untuk mengganggu rencanaku."

Beliung mengepalkan tangannya, rahangnya mengeras. "Apa yang kau lakukan pada adikku?"

Pria itu hanya tersenyum sinis, lalu berbalik dan menghilang kembali ke dalam kegelapan. Beliung dan Sai merasakan ketegangan yang semakin mencekam di tempat itu. Mereka saling berpandangan dengan perasaan was-was setelah pria misterius itu menghilang kembali ke dalam kegelapan. Ketegangan menyelimuti suasana di antara mereka.

"Li, siapa orang tadi? Apa hubungannya dengan adik lo?" tanya Sai dengan nada khawatir, berusaha mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi.

Beliung mengepalkan tangannya erat-erat, rahangnya mengeras menahan emosi yang bergejolak di dalam dirinya. "Dia ... orang yang bertanggung jawab atas hilangnya adik gue 11 tahun yang lalu," jawabnya dengan suara yang bergetar.

Sai tercekat mendengar pernyataan Beliung. Potongan-potongan informasi yang selama ini tidak jelas kini mulai tersusun di benaknya. "Jadi, selama ini ... adik lo ...,"

Beliung mengangguk pelan, matanya menerawang, seakan terbayang kembali kenangan masa lalu yang menyakitkan. "Gue yakin, jejak tentang adik gue masih ada di sini. Tapi orang itu ... dia pasti menyembunyikannya," ujarnya dengan determinasi yang kuat.

Tanpa banyak bicara lagi, Beliung segera berjalan menyusuri pantai, menelusuri setiap sudut dengan seksama, berusaha menemukan jejak yang dapat menuntunnya pada adiknya. Sai mengikuti di belakangnya, berusaha membantu meskipun merasa semakin cemas akan apa yang mungkin mereka temukan.

Setelah beberapa saat menyusuri pantai yang gelap dan sunyi, Beliung tiba-tiba berhenti. Ia menunduk, memperhatikan sesuatu di pasir yang tampak sedikit berbeda.

"Sai, coba lo bantu gue gali di sini," perintah Beliung dengan nada yang tegas.

Sai menuruti perintah Beliung tanpa banyak bertanya. Mereka berdua mulai menggali pasir di tempat yang ditunjuk oleh Beliung. Perlahan, sesuatu yang terpendam mulai terungkap.

THE SECRET ACADEMY Where stories live. Discover now