PART 17 - MISI RAHASIA

112 22 9
                                    

[DISCLAIMER WARNING]

- R15+ "Young Adult AU Thriller"
- AU! BLOOD! Bijak dalam MEMBACA!
- THRILLER! MYSTERY! GORE! ANGST! Pikir 2 kali!
- Saya hanya MEMINJAM CHARACTER!
- OUT OF CHARACTER (OOC)
- BoBoiBoy belongs only to MONSTA!
- This story exists HARSH WORDS!
- Watch out for the SECRET ENDING!
- Plagiarism and copying of this story is prohibited!
- This story has a Prequel and Sequel story!

»»--⍟--««

Happy Reading!

»»--⍟--««

Ruangan aula akademi dipenuhi dengan kerumunan mahasiswa dan mahasiswi yang penasaran siapa yang dikerubungi. Namun, upaya mereka untuk melihat dihalangi oleh Anggota OISI yang bertugas mengamankan situasi agar tidak berantakan. Gempa dan Gopal, kedua tangan mereka sudah diborgol, siap untuk ditahan oleh polisi.

"Pal ... Gem, gue gak nyangka pelakunya itu kalian," ucap Fang kecewa.

"Udah berapa kali sih gue bilang sama lo, itu bukan salah kita anjir!"

"Kok lo jadi gak percaya sama gue sih, Fang. Harusnya lo curiga sama tuh perempuan yang semalem nyamperin kita!" kekeh Gopal.

"Mereka Ketua Tim, Pal."

Gopal menjawab, "Ketua Tim yang sengaja bikin kita berdua dituduh gitu maksudnya? Lar, gue butuh bantuan lo, usut kasus ini sampe tuntas sebelum ada korban!"

"Lar, gue juga gak terlibat, ini gak bener, dan gue gak terima atas tuduhan ini njir," kata Gempa.

Taufan ikut bicara, "Bang, jelasin sejujur-jujurnya sama polisi kalau Bang Gempa itu gak salah. Gue yakin ada jalan."

"Fan, jangan denial. Semua bukti udah ada," jawab Blaze.

Ice menatap Gopal dengan tatapan tajam penuh kebencian. "Jangan terpedaya. Lo semua gak lupa, kan, siapa Gopal?" desaknya, mencoba memancing reaksi dari anggota tim yang hadir.

"APA MAKSUD LO ANJIR!"

Tiba-tiba, seorang anggota tim polisi memotong interaksi tersebut dengan tegas, "Waktu habis. Kita harus bawa mereka," ujarnya sambil mengarahkan Gempa dan Gopal keluar dari ruangan.

"Udah ya, bubar, sekarang," tegas Frost, dia bersama Glacier dan Supra membubarkan mahasiswa dari Kelas Tingkat Pendahuluan.

Fang dan anggota Investigator Circle lainnya terdiam sejenak, membiarkan keputusan itu meresap. Mereka tahu bahwa saat ini adalah waktu untuk bertindak lebih dari sekadar berdebat. Langkah selanjutnya mereka adalah membawa kasus ini ke tingkat berikutnya, menuju kebenaran yang masih terpendam di balik lapisan-lapisan intrik dan misteri.

❖❖❖

Dengan suasana yang semakin tegang, Fang menatap tajam ke arah foto di layar ponselnya, lalu menggelengkan kepala dengan ekspresi kekecewaan yang jelas terlihat di wajahnya.

"Gue bener-bener gak percaya kalo mereka berdua bisa melakukan hal kayak gitu," tegas Blaze, mencoba meyakinkan Fang.

"Sama. Kita udah lama bareng, dan gue yakin mereka gak bakal sampe sejauh ini," tambah Ice, mendukung argumen Blaze.

Glacier, yang juga berada di sana, menimpali, "Kita harus tetap objektif, tapi juga gak boleh langsung menuduh tanpa bukti yang kuat."

Thorn, yang selama ini diam, akhirnya memberikan pendapatnya, "Fang, lo pasti punya alasan kenapa lo kecewa. Tapi lo harus terbuka, bro, sama tim. Kita semua di sini untuk mencari kebenaran."

THE SECRET ACADEMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang