PART 31 - MEMORI YANG TERLUPAKAN

99 21 11
                                    

[DISCLAIMER WARNING]

- R15+ "Young Adult AU Thriller"
- AU! BLOOD! Bijak dalam MEMBACA!
- THRILLER! MYSTERY! GORE! ANGST! Pikir 2 kali!
- Saya hanya MEMINJAM CHARACTER!
- OUT OF CHARACTER (OOC)
- BoBoiBoy belongs only to MONSTA!
- This story exists HARSH WORDS!
- Watch out for the SECRET ENDING!
- Plagiarism and copying of this story is prohibited!
- This story has a Prequel and Sequel story!

»»--⍟--««

Happy Reading!

»»--⍟--««

Cassie terdiam, air mata menggenang di pelupuk matanya setelah mendengar cerita Halilintar. Ia tidak menyangka kakak mereka, Voltra, harus mengalami peristiwa yang begitu mengerikan di usia yang masih sangat muda.

"Tara ... Aku tidak tahu, aku ... Aku turut bersedih mendengar ceritamu," Cassie berbisik lirih, suaranya sedikit bergetar.

Cassie membayangkan betapa traumatis pengalaman Voltra saat itu. Seorang anak berusia 13 tahun harus mengemudikan mobil sendirian dalam kondisi darurat, lalu menyaksikan adiknya terluka parah. Bayangkan betapa paniknya Voltra saat itu.

Cassie merasa iba pada Voltra. Betapa beratnya beban yang harus dia tanggung di usia yang masih belia. Namun, Cassie juga kagum pada keberanian dan kecekatan Voltra yang berhasil menyelamatkan nyawa Halilintar.

"Aku ... Aku ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi pada Voltra. Kenapa dia tiba-tiba menghilang?" Cassie bertanya dengan nada penuh kekhawatiran.

Cassie merasa sedih dan bingung. Voltra adalah kakak yang sangat disayangi oleh mereka semua. Kehilangannya telah meninggalkan luka yang dalam bagi keluarga mereka.

Mendengar tekad Halilintar untuk terus mencari kebenaran, Cassie mengangguk mantap. "Aku akan membantumu, Tara. Aku juga ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi."

Cassie merasa lega Halilintar tidak sendirian dalam mencari jawaban atas misteri ini. Bersama-sama, mereka akan berusaha sekuat tenaga untuk menemukan Voltra dan mengetahui kebenaran yang sebenarnya.

Cassie berjanji dalam hati, ia akan melakukan apapun untuk membantu Halilintar. Demi Voltra, demi keluarga mereka. Mereka tidak akan menyerah sampai menemukan jawaban atas hilangnya Voltra.

Halilintar terdiam sejenak, memandang Cassie dengan tatapan yang sedikit ragu. Ia tahu bahwa apa yang ia alami dulu adalah sesuatu yang sangat berat, dan ia tidak ingin Cassie ikut terlibat dalam pencarian ini.

"Cassie, aku ... Aku tidak ingin kau terlibat terlalu jauh dalam hal ini," ujar Halilintar dengan nada suara yang sedikit bergetar. "Apa yang terjadi sama Bang Voltra, itu ... Itu sangat berbahaya. Aku tidak ingin kau juga terluka."

Halilintar mengepalkan tangannya, berusaha menahan emosinya yang bergejolak. Ia masih ingat dengan jelas bagaimana Voltra menyelamatkannya malam itu, dan ia tidak ingin kehilangan Cassie juga.

"Ini bukan masalah yang bisa kita selesaikan dengan mudah, Cassie. Aku ... Aku tidak tahu apa yang akan terjadi jika kau ikut campur," lanjut Halilintar, matanya menatap Cassie dengan penuh kekhawatiran.

Namun, di sisi lain, Halilintar juga tahu bahwa ia tidak bisa melakukan ini sendirian. Voltra adalah kakak mereka berdua, dan Cassie berhak untuk tahu kebenaran. Ia membutuhkan bantuan Cassie, tapi ia juga tidak ingin Cassie terluka.

Halilintar menghela napas panjang, berusaha menenangkan dirinya. "Aku ... Aku akan memikirkannya lagi, Cassie. Tapi, aku harap kau bisa mengerti posisiku saat ini."

THE SECRET ACADEMY Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang