PART 42 - ANCAMAN DARI MASA LALU

64 22 10
                                    

[DISCLAIMER WARNING]

- R15+ "Young Adult AU Thriller"
- AU! BLOOD! Bijak dalam MEMBACA!
- THRILLER! MYSTERY! GORE! ANGST! Pikir 2 kali!
- Saya hanya MEMINJAM CHARACTER!
- OUT OF CHARACTER (OOC)
- BoBoiBoy belongs only to MONSTA!
- This story exists HARSH WORDS!
- Watch out for the SECRET ENDING!
- Plagiarism and copying of this story is prohibited!
- This story has a Prequel and Sequel story!

»»--⍟--««

Happy Reading!

»»--⍟--««

"Halo? Ya, ini gue Taufan," ucapnya dengan suara pelan, berusaha tidak menarik perhatian yang lain.

Terdengar suara seseorang di seberang sana, memberikan informasi penting. Taufan mengangguk-angguk, wajahnya tampak serius.

"Oke, gue ngerti. Makasih banyak atas infonya. Gue bakal segera ke sana," balas Taufan, lalu segera mengakhiri panggilan.

Taufan kembali menghampiri Voltra dan yang lain, wajahnya tampak tegang.

"Ada apa, Taufan?" tanya Voltra, melihat perubahan ekspresi Taufan.

"Bang, gue dapat informasi penting. Ada yang harus gue periksa sekarang juga," ujar Taufan dengan nada serius.

Voltra mengerutkan kening, "Informasi apa? Apa hubungannya dengan kasus ini?"

"Gue gak bisa jelasin sekarang. Tapi ini penting banget. Boleh gue pergi sebentar?" pinta Taufan.

Voltra tampak ragu sejenak, namun akhirnya mengangguk. "Oke, tapi jangan lama-lama. Kita butuh lo di sini."

Taufan mengangguk cepat, lalu segera bergegas keluar ruangan, meninggalkan yang lain dengan rasa penasaran.

Taufan melangkah cepat menuju parkiran dengan ekspresi wajah serius. Ia mendekat ke mobilnya. Dengan gerakan tangan yang terampil, ia menyentuh sensor di gagang pintu. Seketika, pintu mobil terbuka dengan lembut dan elegan, berkat sistem elektrik canggih yang terpasang.

Taufan masuk ke dalam mobil dengan gerakan yang tenang dan terukur, lalu menekan tombol start. Suara mesin supercar menggelegar, seperti raungan singa yang siap menerjang. Taufan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi, meninggalkan jejak asap di belakangnya.

Taufan mencengkeram kemudi dengan erat, matanya fokus pada jalanan di depannya. Pikirannya dipenuhi dengan kabar darurat yang baru saja diterimanya melalui telepon. Rasa khawatir dan kegelisahan bercampur aduk dalam dadanya.

Ia kembali menginjak pedal gas, memacu supercar-nya lebih kencang. Suara mesin yang menggelegar seakan menjadi iringan bagi detak jantungnya yang berdebar kencang. Jarak yang harus ditempuh terasa semakin pendek, namun setiap detik terasa begitu lama. Taufan bertekad untuk segera sampai ke tujuan dan menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.

❖❖❖

Taufan menghentikan mobilnya dengan mulus di depan rumahnya yang megah. Tanpa membuang-buang waktu, ia segera keluar dari mobil dengan langkah tergesa. Saat kakinya menginjak tanah, matanya langsung menangkap sosok seorang laki-laki yang berdiri membelakanginya di teras rumah.

Jantung Taufan berdegup kencang, rasa khawatir dan penasaran bercampur aduk dalam dirinya. Dengan hati-hati, ia melangkah mendekati sosok itu, berusaha melihat wajahnya. Semakin dekat, Taufan dapat mengenali siluet orang itu. Napasnya tercekat saat menyadari siapa yang tengah menunggunya di sana.

"Yaya?" panggil Taufan.

Sosok perempuan yang dipanggil oleh Taufan itu menoleh, lalu membalas, "Fan, lo udah kasih tahu Solar tentang Ying?"

THE SECRET ACADEMY Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum