1. Alone.

1.9K 301 81
                                    

Sebelum baca, vote dulu, lalu komen, ok thanks.

***
Sepulangnya Soobin dari rumah sakit, dia melakukannya secara sendiri, tidak ada siapapun yang berada di sisinya saat ini.

Dia mungkin bisa saja minta bantuan adik iparnya, mengingat Yeonjun berkata tidak perlu segan untuk meminta bantuannya, tapi Soobin mencoba untuk sadar diri.

Adik iparnya terlalu baik jika masih bisa membantunya disaat semua keluarga suaminya itu menganggap Soobin sebagai pembunuh.

Suaminya terbunuh, anaknya juga terbunuh, sekarang Soobin kembali menyendiri lagi.

Dia bahkan tidak bisa berkata apapun selain mengangguk ketika dokter berkata kalau dia harus melakukan kontrol mengingat dia habis operasi untuk mengeluarkan janinnya.

Dengan tangan memegang tasnya yang berisikan perlengkapannya selama disini, Soobin mulai berjalan keluar dari kamarnya menuju pulang ke rumah.

Dia bahkan tidak sanggup untuk pulang ke rumah yang penuh kenangan indah bersama suaminya itu, tapi jika Soobin tidak kembali, dia mau tinggal dimana?

Soobin sepertinya melupakan sesuatu, dia kembali masuk ke kamarnya tadi dan melihat buket bunga yang mulai layu diatas nakas, buket bunga yang dibawakan oleh Yeonjun ketika tidak ada siapapun yang hadir ke kamarnya setelah kecelakaan itu terjadi.

Dia meraih buket bunga tersebut dan segera keluar lagi dari sana sebelum ada perawat yang datang untuk merapikan kembali kamar itu.

Setidaknya dia akan simpan buket bunga ini sampai semua bunganya benar-benar layu dan baru akan dia buang, dia menghargai semua barang yang diberikan kepadanya sekalipun buket bunga di tangannya saat ini.

Mungkin sebelum pulang ke rumah, Soobin akan memilih menetap di suatu tempat dulu, dia perlu bersantai setelah seminggu lebih berada di rumah sakit.

"Kak Soobin."

Mata Soobin menatap kearah depannya dimana ada Yeonjun yang datang masih dengan setelan yang hampir sama seperti sebelumnya dia menjenguk Soobin saat itu.

Dengan kemeja yang sengaja tidak dikancing membiarkan kaos yang digunakan oleh Yeonjun terlihat, lalu tas yang diselempangkan ke tubuhnya.

"Yeonjun? Apa yang kamu lakukan?"

"Menjenguk kakak tentunya, ternyata kakak sudah diperbolehkan pulang ya?" jawab Yeonjun yang dibalas dengan anggukan pelan oleh Soobin.

Mata Soobin melihat buket bunga yang diarahkan kepadanya, buket bunga matahari.

"Untuk kakak," ucap Yeonjun yang membuat Soobin meraih buket bunga tersebut, lalu buket bunga layu ditangannya sudah diambil oleh Yeonjun dan dibuang begitu saja ke kotak sampah yang tidak jauh dari mereka.

"Kenapa dibawa pulang coba? Buang aja sudah layu begitu."

"Aku tidak menyia-nyiakan hadiah dari orang dan terima kasih juga atas buket bunganya, Yeonjun," balas Soobin sambil tersenyum kecil ke Yeonjun yang cuma bisa menghela nafasnya.

Tangan Yeonjun terulur ke Soobin yang membuat Soobin bingung, adik iparnya itu mau apa? Menggenggam tangannya gitu?

"Eh, kenapa?"

"Tas kakak, lagipula gak baik buat kakak yang habis operasi langsung bawa tas berat begitu, sini aku yang bawakan, kakak mau pulang? Akan aku antar," jawab Yeonjun yang membuat Soobin malu sendiri karena berpikir terlalu kejauhan.

Dia memberikan tas ditangannya itu ke Yeonjun yang dengan cepat menerima tas berisikan perlengkapan Soobin.

"Yeonjun."

Mine! -yeonbin✔Where stories live. Discover now